1.
Taufik Ismail - Sajadah Panjang
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya.
1984
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya.
1984
Taufik Ismail adalah seorang sastrawan ternama di
Indonesia. Taufik lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat 25 Juni 1935. Ia tumbuh
dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca.
Taufik Ismail adalah salah satu
penyair yang dari beberapa karyanya mengandung sastra profetik. Salah satu
contohnya pada puisi “Sajadah Panjang”. Dalam puisi tersebut Taufik sebagai
penyair hendak menggambarkan dirinya yang selalu tunduk terhadap apa-apa yang
diperintahkan oleh Tuhan. Meskipun begitu tidak semata-mata berkaitan dengan
urusan akhirat saja namun juga dunia. Pernyataan tersebut terdapat pada kutipan
bait ketiga.
Meskipun demikian, puisi “Sajadah
Panjang” karya Taufik Ismail ini lebih menekankan pada ketuhanan, atau istilah
dalam sastra profetiknya yaitu termasuk dalam sastra yang berjiwa sufistik. Dan
pernyataan tersebut diperkuat dengan bait terakhir yaitu:
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening
hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya.
Bait di atas menjelaskan bahwa
Taufik Ismail melalui ibadahnya tetap tunduk terhadap perintah Tuhan, tetap
mengingat Tuhan dalam kondisi apapun. Karena itulah mengapa puisi karya Taufik
Ismail yang berjudul “Sajadah Panjang” ini termasuk dalam sastra profetik
sufistik.
No comments:
Post a Comment