[Prosa]: Kau Misteri (diterbitkan dalam Antalogi Prosa Cinta dalam Diam oleh Penerbit RumahKayu Indonesia



Sudah kusadari semua, bahwasannya tak lebih dari setangkai benalu. Aku paham, bagaimana menjalani hari bersama sunyi, berkengkerama dengan sepi. Itu tak ubahnya sebagai waktu yang terus berjalan dalam kehidupan. Namun aku tidak bermaksud menciptakan hal yang sama dalam hari-harimu. Tidak akan pernah bisa aku melakukannya, meski itu sudah terjadi.

Kau lebih paham segalanya bukan? Hal tersirat selama ini, mungkin hanya bisa dikatakan oleh kebisuan. Dan mungkin aku terlalu pandir dalam membahasakannya, bersikap tak acuh  padahal acuh seperti dirimu. Jika aku ibaratkan, kau adalah siluet yang penuh misteri.

Kau tidak pernah mengeluhkan apa-apa. Tidak dengan yang kulakukan. Kau orang yang selalu meng-iya-kan apa yang kuminta. Tak tahukah kau, itu membuatku seperti delap? Ya, meski itu salah satu caramu bagaimana memperlakukan Si Bungsu dalam khayalannya. Namun kau, tetap saja menjadi kau siluet yang penuh misteri itu.

Sampai pada akhirnya, aku tidak tahu harus menggambarkannya bagaimana. Aku ikut terhanyut dengan caramu memperlakukanku. Diam. Bahasa sukma yang mulai merajut dalam benak. Aku malu. Bahkan terlalu malu. Sudah sedewasa ini belum pernah mengatakan kalau aku sangat menyayangimu, ayah.

Lumajang, 12 November 2017

No comments:

Post a Comment