[Puisi]: Ramadan Kembali Bercerita (diterbitkan dalam Antalogi Puisi "Hujan dan Sepotong Rindu"



Ruas-ruas anugerah bertaburan
Alangkah jelita dia menembang
Memecah sunyi sepanjang waktu
Aroma khas menjelang senja
Dalam gerak-gerik api dan tungku
Api dan jerih
Nan wanita  dengan nyanyiannya

Kala azan mengguncang dunia
Ego terpecah
Masjid berkumandang
Baki-baki menyusut isinya
Antero syukur begitu merdu, bagai
Lentera berbintang kesucian
Indah berkilau bak berlian

Berceritalah ramadan diperjalanan
Erat mengikat persaudaraan
Rebah dalam ketenangan
Cucur kasih sepanjang langkah
Eja setiap kisah
Ragam jiwa dan raga semesta
Insan pun tak luput ditaklukkan
Tetapi dia bercerita hanya satu kisah
Atas nama kebahagiaan




No comments:

Post a Comment