[Puisi]: Aku & Waktumu


Kuingat waktumu yang terbatas
Wajahmu yang sendu memaksakan senyuman tulus
Kau pendusta! Kau sembunyikan itu semua
hanya untuk memberikan tertanda
Bahwa kau tak bisa menanggung kepahitan ini
Dan kau tak mampu merasakannya lagi

Kutahu memang berat, karena tiada insan juga menginginkannya
Tapi tidakkah kau berpikir tindakanmu itu adalah kebenaran?
Dan sekali lagi, kau hanya tersenyum dan membuatku bingung
Bahkan kau terkekeh seolah menghiburku
Tapi aku hanya bisa menundukkan kepala dengan keanehan yang ada

Apakah sekaranglah waktunya?
Sebelum semprotan fajar terlukis
Jiwamu terbang di tengah malam yang dingin
Menumbuhkan berjuta penyesalan
Dan menyulut emosiku yang masih labil

Dan masih tentang waktumu yang terbatas
Di mataku, sampai saat ini kau tetap pendusta
Senyum yang menyayatku dikala sunyi
Karena tak kusangka itu senyum terakhirmu yang kulihat
Kau tetap pendusta! Kau tetap pendusta yang sangat kurindukan

No comments:

Post a Comment