Masa Kecilku Indah Tanpa Gawai


“Beri satu sendok gula. Lalu tepung”
“Mau buat apa Lek Fafa?”
“Kue ulang tahun”

Ah! Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Teringat bagaimana kisah-kisah dulu, tentunya sebelum dekat dengan gawai apalagi kata selfie yang menjadi andalan.

Waktu itu anak zaman seusiaku masih suka mblarah, pulang sekolah langsung bermain entah kemana. Kalau lagi bosan main petak umpet, berganti rumah-rumahan, masak-masakan, jentik, sewuan, kapal-kapalan, lompat tali, main kartu dengan gambar macam-macam kartun, cari ikan dan kerang di sungai, membuat aneka mainan dari tanah liat tapi andalannya asbak karena paling gampang dibuat, cari belalang dan berburu capung, dan sebagainya tidak bisa disebutkan satu persatu. Sungguh menyenangkan waktu itu.

Ya memang, adakalanya kadang cerita itu tidak bisa diabadikan. Tidak seperti sekarang, yang apa-apa dan bagaimana nggak pas kalau nggak selfie disetiap momen. Namun bagiku, masa kecil dulu lebih indah. Meski tanpa diabadikan lewat teknologi terkini, namun diabadikan oleh kenangan.

Aku teringat kata-kata ini, yang entah diucapkan oleh siapa “Kamu akan terus bersamanya, lewat kenangan” kira-kira begitulah. Aku percaya, kalau mereka selalu bersamaku, melalui setiap kenangan yang tercipta.