Tak Sengaja Bertemu A.K

Siapa sih A.K itu?

A.K adalah penulis motivasi islami. Kalau dideskripsikan secara singkat, A.K penulis non fiksi Ya Allah Tolong Aku yang sebelumnya juga sudah bestseller. Banyak juga sih karya-karya A.K yang lain, hanya saja saya akan membicarakan salah satu bukunya yang berjudul Aku Bisa Bahagia.

Review Buku Aku Bisa Bahagia



Sekitar dua minggu yang lalu sembari menikmati weekend, akhirnya saya putuskan untuk berkunjung ke toko buku. Tidak ada niatan untuk melihat-lihat novel kecuali mencari buku studi. Akan tetapi, bagaimana daya dan cara agar tidak tergoda pada novel-novel yang berbaris rapi di sana? Aarrghhh!!!

X: “Eh, ini loh bukunya bagus, temen sekamarku punya”
Y: “Apa isinya?”
X: “Isinya tentang motivasi gitu deh, tapi bagus! Beneran!”

Begitulah percakapan dari salah satu pengunjung yang membuat indra langsung terpancing. Ini benar-benar masalah, bila rasa penasaran tidak dapat dikondisikan. Kalian pernah enggak sih, memikirkan buku yang belum bisa dibeli? Bawaannya pengen segera punya bahkan serasa hidup akan selalu terasa resah dan gelisah? Begitulah yang saya rasakan waktu itu. Karena tidak berniat membeli novel dan fokus pada buku studi, akhirnya saya biarkan rasa gelisah itu tumbuh selama dua minggu. But, Alhamdulillah sekarang sudah digenggaman.

Tetapi kenapa harus membeli buku Aku Bisa Bahagia? Apa karena saya tidak bahagia, lantas membeli? Sebenarnya bukan masalah apakah karena hidup saya kurang bahagia kemudian membeli buku-buku tentang kiat bahagia, karena menurut perfektif saya cara bahagia orang satu dengan lainnya pun berbeda. Nah, dengan mengumpulkan beberapa informasi dari berbagai sumber bukankah dapat mengerucutkan masalah dan berharap adanya solusi yang membangun? Tidak salah kan, apabila belajar dari orang lain?

Kemudian, sekarang saya akan membagikan sedikit isi buku Aku Bisa Bahagia! Lagi-lagi mengenai hal yang memang perlu saya bagikan, dan tentunya tidak semua.

 “Jika ada orang yang kau sayangi sedang tidak bahagia, berilah perhatian yang pantas. Bantulah semampumu. Jangan buat masalah mereka menjadi bagian dari masalahmu. Jangan memberi hal yang kau sendiri tidak memilikinya.” –halaman 271

“Bersyukur menjadikanmu orang yang tidak sombong dan tamak. Kau menyadari bahwa semua yang kaumiliki tak berasal dari dirimu sendiri, melainkan titipan dari Yang Mahakuasa.” –halaman 79

“Cobalah memaafkan orang yang telah menyakitimu. Maafkan dan lupakan dia agar tidak lagi menjadi beban. Jadilah orang yang memiliki jiwa yang besar.jangan menjadi seperti dirinya. Kau harus bisa menjadi orang yang lebih baik darinya.” –halaman 101

“Dengan menjadikan keluarga sebagai tujuanmu dalam memperoleh kebahagiaan, kau menjadi punya arah hidup yang pasti. Dan secara otomatis kau akan bekerja lebih keras dan lebih semangat untuk membahagiakan orang-orang yang kaucintai.”—297

 Terima kasih, kepada salah satu pengunjung saat itu, yang telah mempertemukan saya dengan A.K.

No comments:

Post a Comment