Apa seharusnya
kutitipkan pada senja?
Warnamu yang
jingga tanpa rasa
Tawa hangatmu
yang tidak bersuara
Saa ini aku
hanya dapat bercermin pada masa lalu
Pada bayangan
biasmu yang kini terasa nyata
Apa yang kauperbuat?
Hingga aku merengkuh
bulir-bulir pahit yang membentang garis daksina!
Sampai-sampai
debur ombak tak bisa membawa
repihan getir
Atau memaksa
paluh untuk menenggelamkan pecahan-pecahan luka
Apa sebaiknya
kutitipkan pada senja?
Sehingga kaudapat
pergi
Jua karam
bersama petang
Lumajang, 20
Febuari 219
No comments:
Post a Comment