"Kutak bisa jauh, darimu"
Slank~Kutakbisa
Bagaimanakah aku dapat mengatakannya? Suara khas yang kau
perdengarkan mampu meruntuhkan istana sang raja. Tentu aku tahu, bahwasanya tak
ada harap aku katakan, jika memang itu yang tengah kaurasa sekarang.
Suara sunyi dikalahkan oleh petikkan lembut itu, seharusnya
kautahu kalau melodi itu berhasil membuat sukma membisu. Melodi itu dapat
memberi warna dalam benak. Bahwa melodi itu juga berbuah bimbang. Namun,
mengapa kau tak jua menghentikannya?
Jikalau kau hanya melagukan kata dan tanpa bersua makna,
untuk apa dimainkan? Apa kau sekadar menghalau gelisah yang mulai tumbuh
disemak-semak nurani ini? Adakalanya kau sadar, aku sebagai wanita dengan
anugerah sebuah perasaan tak membutuhkannya. Kegembiraanku bukan saat kau
menggenggam kasih. Bahagiaku bukan ketika kau tersenyum renyah. Meski tatkala
kau bermuram durja aku turut merasakannya. Namun sungguh, aku tidak begitu.
Melodi usang yang telah kau usung waktu itu, tak ubahnya
petikkan gitar dalam kenangan. Dia berkata sebuah hidup terlalu singkat untuk
menentukan apa yang membuat kita bahagia. Dan kalimat itulah yang berhasil
menggoyahkan segalanya. Dalam dirimu, diriku, dan melodi usang itu.
No comments:
Post a Comment