Ketika Drama “Bu” Berakhir



“Bu, belum istirahat....”
“Bu, tugasnya belum selesai,”
“Bu, nonton film ya?”
“Ganti baju ya Bu?”
“Bu, ngajar di sini saja”
“Kok one time sih Bu”
“Bu, salat ya?”
“Bu, izin ke kamar mandi”
“Bu, enggak ngerti”
“Bu, soal yang nomor tiga gimana?”
“Makan ya Bu?”
“Bu, jam kos”
“Bu, mau buang sampah”
“Bu, izin latihan”
“Bu, jangan pergi”
“Jangan kemana-kemana Bu”
“Tumben duduk di sini Bu”
Dan “Bu” lainnya.

Tentang sebuah kisah di waktu itu, dan pada masa-masa itu. Kini, hanya bisa dilalui oleh ingatan dan diabadikan oleh kenangan.




Tentang sebuah cerita, pada detik-detik itu dan kesempatan itu. Saat ini hanya bisa dibicarakan oleh asih dan dirasakan oleh batin.

Sebuah rangkaian narasi yang dimulai prolog tanpa ada sumbangsih namun epilog memberi jeda panjang.

Ya, begitulah kisah ini berakhir.

Akan tetapi tidak ada yang tahu, sad ending atau happy ending.

Coba tanyakan pada mereka–puing-puing kenangan.

No comments:

Post a Comment