[Puisi]: Senjang (dalam antalogi puisi Datang Bersama Ombak Penerbit Ellunar)

Table of Contents


Pada kesempatan ini, tak ada buaian yang mampu mendermakan riang. Sebagaimana manusia, senja tak akan bisa melerai rasa kehilangan. Dia akan membunuh diri sendiri, menangisi diri sendiri, tumbuh perumpamaan putri malu, layu disentuh dan  memiliki hukum sendiri. Rasa-rasanya, kemarin dan esok akan memimpikan kepastian hukum. Jelas saja, kini aku tak membicarakan hal lain selain hukum tentang kita. Ya, antara aku dan kamu sudah menjadi hukum magnet yang saling berlawanan.




Hikmatul Ika
Hikmatul Ika Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment