Review Drama Korea Itaewon Class dan Ulasan Satu Episode Spesial

Drama serial Korea yang dibintangi oleh Park Seo Jon resmi berakhir pada 21 Maret 2020. Belum juga move on dari program sebelah Crash Landing On You dan dr. Romantic 2, kini para penikmat drama serial Negeri Gingseng harus menggigit jari.

Itaewon Class merupakan drama serial yang diadaptasi dari webtoon karya Jo Kwang Jin. Drama ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Park Sae Royi yang diperankan oleh (Park Soe Jon) ingin membangun bisnis makanan nomor satu di Korea. Keinginannya tersebut tercipta bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukannya karena pernah didiskriminasi dan mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari seorang presdir tempat ayahnya bekerja.

Di awal cerita, Park Sae Royi merupakan siswa kelas XII dari Seoul yang pindah sekolah ke Pajin akibat sang ayah dipindah tugaskan. Ayahnya merupakan salah satu karyawan Jang Ga (perusahan makanan nomor satu di Korea Selatan). Akan tetapi baru sehari masuk sekolah Park Sae Royi dikeluarkan akibat membela teman satu kelasnya yang dirundung oleh Jang Geun Won anak Presdir Jang pemilik perusahan Jang Ga, itu berarti bos dari ayahnya Sae Royi.

Presdir Jang yang mendapatkan laporan bila sang anak dipukul oleh anak karyawannya, tentu tidak diam saja. Dia memanggil Park Sae Royi dan ayahnya untuk bernegosiasi. Presdir Jang mengatakan akan menyelesaikan masalah ini bila Park Sae Royi meminta maaf dan berlutut kepada anaknya. Sedikit alot negosiasi saat itu, tapi Sae Royi tetap mempertahankan prinsipnya bahwa yang seharusnya meminta maaf bukan dirinya melainkan Geun Won.

Ketika dimintai pendapat oleh Presdir Jang, bukannya menyesal ayah Sae Royi merasa bangga karena putranya bisa mempertahan prinsipnya. Hal tersebut membuat Presdir Jang tersinggung dan memutuskan untuk mengeluarkan Park Sae Royi dari sekolah juga memecat sang ayah.

review Itaewon Class

Beberapa hari setelah peristiwa itu, Sae Royi dan ayahnya berencana membuka tempat makan secara mandiri. Dalam perjalanan pulang setelah membeli bahan-bahan ayah Sae Royi mengalami kecelakaan (tabrak lari) sehingga meninggal di tempat.

Belum genap rasa duka yang dialami Sae Royi, dia mengetahui bahwa yang menabrak ayahnya adalah Geun Won, tapi  kasus itu sudah diatasi oleh Presdir Jang dan Sae Royi tidak bisa berbuat apa-apa. Presdir Jang sudah menutupi kasus tersebut sehingga membuat Sae Royi marah dan memukuli Geun Won yang sedang dirawat di rumah sakit. Akibat tindakannya tersebut, Sae Royi di penjara selama sepuluh tahun.

Setelah sepuluh tahun di penjara, Sae Royi pergi ke Itaaewon untuk menemui cinta pertamanya Oh Soo Ah. Soo Ah merupakan anak yang tinggal dipanti asuhan yang dikelola oleh ayah Sae Royi. Dia sangat dekat dengan ayah Sae Royi bahkan sudah menganggapnya sebagai ayah sendiri.

Sebagai anak yang tinggal di panti asuhan Soo Ah membutuhkan biaya untuk terus sekolah dan dia menerima beasiswa dari Jang Ga dan kini bekerja di sana sebagai karyawan yang cerdas dan kompeten. Sebelumnya Soo Ah merasa tidak enak kepada Sae Royi yang telah menerima beasiswa dari Jang Ga, tapi Sae Royi selalu mengatakan dia baik-baik saja dan tidak masalah bila Soo Ah menerima beasiswa tersebut bahkan bekerja di sana.

Beberapa saat setelah membicarakan banyak hal, Soo Ah bertanya rencana apa yang akan dilakukan Sae Royi setelah ini? Dengan yakin dia menjawab bahwa akan membangun rumah makan tujuh tahun lagi  di Itaewon. Mendengar hal tersebut Soo Ah sedikit meragukan itu. Akan tetapi setelah tujuh tahun berselang, Sae Royi menyewa gedung di Itaewon yang berada tepat di seberang perusahan Jang Ga yang diberi nama “Dam Bam”.

Sae Royi membangun Dam Bam dengan kedua temannya, Ma Hyeon Yi seorang teman transgender yang dikenalnya saat bekerja di pabrik, dia dipilih sebagai chef dan Choi Seung Kwon mantan nara pidana yang dikenalnya saat di penjara sebagai pelayan Dam Bam. Tentu banyak yang harus dia pelajari untuk membangun rumah makan ini, semenjak dibuka “Dam Bam” belum mempunyai pelanggan satupun sehingga Sae Royi melakukan beberapa promosi dan mencoba mengamati  kedai ataupun cafe di daerah setempat.

Di saat itulah, Sae Royi bertemu dengan Jo Yi Soe seorang remaja berkepribadian sosiopat yang baru berusia dua puluh tahun cerdas dan berwawasan luas. Dia seorang food vlogger yang terkenal di media sosial dan banyak yang mengagumi kemampuan promosinya sehingga banyak tempat makan yang di-review oleh Yi Soe mengalami kenaikan omset.

Ketika bertemu Sae Royi, Yi Soe mempunyai pandangan yang berbeda kepada Sae Royi. Sikap dewasa yang ditunjukan Sae Royi ketika tanpa sengaja mereka bertemu membuat Yi Seo penasaran terhadap Dam Bam dan Sae Royi (saat itu Jo Yi Soe sudah mulai menyukai Sae Royi dan berniat membantunya untuk sukses) akhirnya dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan bekerja di Dam Bam sebagai manajer.

Berkat kehadiran Yi Soe, Dam Bam berhasil mendapatkan investor dan mulai berkembang. Bahkan, sering terlihat antrean panjang di halaman Dam Bam. Mendengar hal itu, perusahaan Jang Ga mulai merasa tersaingi dan Presdir Jang sudah beberapa kali berupaya menggagalkan keinginanan Sae Royi untuk menjadikan Dam Bam sebagai rumah makan waralaba di Korea, tapi tidak berhasil.

Namun sebagai musuh Presdir Jang tidak kehabisan akal, dia kembali menyewa gedung yang disewa Sae Royi dengan harga yang cukup fantastis sehingga pemilik gedung tentu saja tergiur dengan tawaran tersebut dan membuat Sae Royi harus meninggalkan gedung itu.

Di bantu oleh seorang admistrasi bisnis Le Ho Jin teman sekelas yang dulu pernah dirundung Geun Won, Sae Royi berhasil membeli gedung, tapi terletak di gang sepi. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekad Sae Royi. Supaya gang sepi itu menarik perhatian para pejalan kaki, Sae Royi membantu para pemilik kedai maupun kafe di sekitar untuk mengubahnya lebih menarik, baik mengenai menu makan ataupun dekorasi tempat. Membantu para pengusaha lain membuahkan hasil dan gang yang semula sepi kini mulai banyak yang mengunjungi begitupun dengan Dam Bam.

Agar kembali menarik minat investor, Dam Bam mengikuti acara The Best Pub, apabila dapat memenangkan acara tersebut akan membuat kedai makanan menjadi nomor satu di Korea. Walhasil, meski menjelang babak terakhir banyak peristiwa emosional yang dialami oleh kepala Chef Dam Bam Ma Hyeon Yi, tapi mereka berhasil memenangkan kompetisi tersebut dan mengalahkan Jang Ga.

Tentu alur selanjutnya sudah bisa ditebak bukan? Ya, Dam Bam berkembang pesat bahkan kini berganti nama menjadi perusahaan Itaewon Class atau IC. Lantas bagaimana dengan Jang Ga? Perusahaan Jang Ga diambil alih Sae Royi setelah mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan diawali akibat terkuaknya kembali kasus kecelakaan ayah Sae Royi, kasus penculikan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan Geu Won kepada Jo Yi Soe, dan penggelapan maupun kasus korupsi yang dikumpulkan Oh Soo Ah selama menjadi karyawan. Peristiwa itu membuat para inverstor Jang Ga mencabut semua investasinya.

Lantas, apakah niatan Sae Royi untuk menjadi nomor satu di Korea ingin balas dendam terhadap Presdir Jang?

Sebelum hari pengambilalihan Perusahaan Jang Ga, Presdir Jang menemui Sae Royi dan berusaha mempengaruhinya supaya tidak mengambil alih Jang Ga. Bahkan Presdir Jang yang merasa sudah menyerah itu berlutut meminta maaf atas yang telah terjadi selama ini. Kemudian Sae Royi berkata bahwa pengambil alihan perusahaan Jang Ga ini bukan karena balas dendam. Sae Royi melihat Jang Ga adalah perusahaan bagus. Selain itu dia juga berkata, “Apa kau menganggapku mudah dipengaruhi? Aku ini seorang pebisnis. Permintaan maaf karena proses ambil alih apa gunanya bagiku? Mari berbisnis, Presdir Jang.”

Ya, begitulah akhir cerita  dari Itaewon Class. Park Sae Royi berhasil mewujudkan impiannya menjadi seorang pebisnis makanan nomor satu di Korea. Lantas bagaimana kisah asmaranya dengan Oh Soo Ah? Bagi Sae Royi Soo Ah hanyalah cinta pertamanya dan kini dia bersama Jo Yi Soe yang selalu mendukung bagiamana pun kondisi yang di alaminya (walau Sae Royi terlambat mengetahui perasaannya itu), tapi drama serial ini berakhir happy ending.

Edisi istimewa Itaewon Class Webtoon Series

Baru-baru ini saya menemukan sedikit berita bahagia di salah satu media sosial yang mengungkapkan bahwa penulis webtoon Itaewon Class menambahkan satu episode spesial untuk mengurangi rasa rindu penggemar.

Dalam unggahan tersebut secara garis besar menceritakan Park Sae Royi yang mempunyai anak perempuan bernama Park Soe Ro. Sebenarnya sangat disayangkan dari sikap anaknya yang memiliki sikap seperti Geun Won pada masa lalu. Ya, berlaku semena-mena sebab mempunyai orang tua yang super kaya. Akan tetapi Park Sae Royi dan Jo Yi Soe sebagai orang tua mempunyai cara yang berbeda dalam mendidik anak perempuannya ini.

Peristiwa itu berawal ketika Sae Royi mendapat telepon dari sekolah anaknya yang mengatakan bahwa anaknya berkelahi dan dipukul, dari telepon tersebut Yi Soe yang mendatangi sekolah anaknya. Saat sampai di sekolah salah seorang guru mengatakan bahwa Park Soe Ro dipukul.

Yi Seo yang saat itu tidak percaya langsung menghampiri anak yang dihukum berlutut dan bertanya sendiri kepadanya, apakah benar kamu memukul anakku? Anak yang dihukum tersebut menjawab bahwa dia hanya bercanda. Kemudian Yi Seo bertanya kembali, apakah benar hanya candaan? Lalu anak itu mengaku jika Park Soe Ro telah menghina orang tuanya dan dia tidak bisa menahan emosi sehingga memukul Park Soe Ro.

Mendengar pengakuan tersebut Yi Seo menasehati “Walaupun orang lain menghinamu, namun memukul adalah perbuatan yang salah.” Kemudian Yi Soe meminta maaf dan berkata kepada kepala sekolah agar tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan harta kekayaan yang dimiliki orang tuanya karena hal itu termasuk tindakan diskriminatif.

Saat perjalanan pulang Park Soe Ro sedikit protes mengapa bukan ayahnya yang datang ke sekolah. Kemudian Yi Soe mengatakan kamu akan habis (mungkin maksudnya akan dimarahi) bila ayah yang datang, karena dahulu ayahmu dikeluarkan dari sekolah akibat anak sepertimu. Mendengarkan hal tersebut membuat Soe Ro tidak percaya dan bertanya kepada Hyeon Yi dan Seung Kwon. Lantas dari mereka Park Soe Ro mengetahui masa lalu ayahnya dan merasa bersalah.

Saat itu pula dengan takut-takut Park Soe Ro meminta maaf kepada ayahnya. Kemudian dengan penuh perhatian Sae Royi memaafkannya dan menasehati, “Tidak apa usiamu masih muda dan harus banyak belajar namun yang terpenting adalah rasa penyesalan di hatimu”. Lalu keesokan harinya Park Soe Ro juga meminta maaf kepada temannya.

Kemudian apa sih pesan yang dapat diambil dari drama serial ini?

 

Tiga Poin Utama yang Melekat Setelah Menonton Drama Serial Itaewon Class, yaitu:

#Pertama Mengenai Prinsip Hidup

Secara garis besar prinsip yang dipegang oleh Sae Royi membuat dia berhasil mewujudkan impiannya. Prinsip membuat Sae Royi tidak goyah dan teguh pada pendiriannya. Prinsip membuat diri seseorang menjadi berkelas dan mampu dipercaya oleh orang-orang di sekitar. Hal ini terbukti saat Sae Ro Yi meyakinkan diri juga orang-orang di sekitar bahwa dia pasti akan bisa dan menjadi orang yang berhasil.

#Kedua, Tidak Dibenarkan Membalas Dendam

Kisah Park Sae Royi mengajarkan bahwa bagaimana pun bentuk perlakukan orang lain, kita tidak dibenarkan untuk melakukankan hal yang sama (buruknya). Dalam hal ini Sae Royi membuktikan bahwa balas dendam terbaik adalah menjadi lebih baik lagi. Salah satu balas dendam terbaik adalah mudah memaafkan.

#Kemudian Terakhir, Mengenai Sikap Diskriminatif

Perilaku diskriminaif tidak dibenarkan, yes? Dari kisah ini kita diajarkan bahwa sikap diskriminatif dapat mempengaruhi psikologi korban. Cerita Sae Royi saat SMA dan teman Park Soe Ro menjadi salah satu bukti bahwa diskriminatif merupakan perbuatan yang cukup berdampak pada perkembangan psikologi.

Well, itu review Itaewon Class kali ini. Bagi yang belum nonton, ini salah satu drama serial yang saya rekomentasikan sih .... selain ceritanya yang menarik, pendalaman karakter pada tiap pemeran sungguh memukau dan terlihat totalitas. Apalagi karakter Jo Yi Soe yang diperankan oleh Kim Da Mi sebagai seorang sosiopat. (btw, ini pertama kalinya saya kenal dengan seorang Kim Da Mi, sebelumnya belum pernah melihat di drama yang lain) dia amazing!

Kutipan dan Puisi dari Drama Serial Itaewon Class

“Bila hidup melelahkan ... mati saja.”

“Kita mencari perhatian media? Bisnis itu tentang manusia.”

“Hanya kau kaya, tak berarti kau jadi bajingan.”

“Jika berbuat salah, kau harus menerima hukumannya. Itulah didikan ayahku.”

“Apa kau tahu artinya simpati? Itu perasaan bodoh ketika memandang rendah orang lain dan hidup nyaman dari hal itu.”

“Selama kita hidup, semua tak akan menjadi masalah.”

“Kau hanya melakukan yang terbaik untuk hidupmu. Kau tidak salah apa-apa.” Ucap Sae Royi kepada Soo Ah.

“Bila kau dilahirkan sebagai pria, kau harus hidup sebagai pria. Bila dilahirkan sebagai wanita, hiduplah sebagai wanita. Ini adalah norma kehidupan yang ada. Sesuatu yang normal.” Ucap Kim Toni kepada Seung Kwon.

“Tak apa jika kau ingin kabur. Tunggu. Kau tidak kabur. Kau tak salah apa pun. Benar kan? Ini tak sepenting itu hingga kau harus mengalami semua ini. Kau tak perlu meyakinkan orang lain soal siapa dirimu.”  Ucap Park Sae Royi kepada Hyeon Yi.

“Tidak apa usiamu masih muda dan harus banyak belajar namun yang terpenting adalah rasa penyesalan di hatimu.”

“Walaupun orang lain menghinamu, namun memukul adalah perbuatan yang salah.”

 

Puisi “ I am the diamond” (yang dibacakan Jo Yi Soe untuk Hyeon Yi)

Aku adalah sebuah batu

Cobalah untuk membakarku

Aku akan bergeming karena aku sebuah batu

 

Coba pukul aku lebih keras

Aku .... adalah batu yang keras

 

Coba perangkap aku dalam kegelapan

Aku adalah batu yang bersinar dengan sendirinya

 

Hancur lebur seperti debu

Aku menolak untuk menjadi seperti itu

No comments:

Post a Comment