Kepada Malaikat Tanpa Nama



Perasaan itu kembali datang. Tepat. Setelah sekian lama tak ada perbincangan panjang, obrolan masam mengenai masa lalu maupun yang akan datang. Sudah jauh–teramat jauh bila diukur dengan logika. Tak akan mampu raga ini mengolah rasa yang tak memiliki titik temu itu. Mungkin karena terlalu abstrak, hingga hanya hati yang mampu mengatakan bahwa ini adalah rasa kehilangan–lagi.

No comments:

Post a Comment