Ketetapan Hidup dan Mati (Review Drama Korea Hi Bye, Mama!)

Hidup dan Mati–merupakan siklus makhluk hidup yang tidak bisa dihindari. Begitu pula dengan keberadaan manusia yang didominasi oleh id, ego, dan superego seperti yang disebutkan oleh Freud. Keegoisan, hawa nafsu, kadang bisa menjadi puncak manusia ketika berada pada titik terendah dan tinggi.

Masalah hidup misalnya, hawa nafsu menjadi raja keserakahan. Tidak ada bedanya ketika mati mulai mengintai, proses menyelamatkan kadangkala dilakukan dengan cara yang keliru. Asal dia bisa hidup kembali–katanya, tetapi bagaimana cara menanggung semua akibat yang diperbuat? Apa perlu kembali pada kepercayaan masing-masing? (sambil berpikir keras!)

Nyatanya, memahami manusia selalu rumit!

Salah satu pandangan baru, saya temui pada drama serial Korea berjudul “Hi Bye, Mama!” yang baru saja berakhir 19 April lalu. Cerita bergenre drama fantasi ini bercerita tentang seorang istri Cha Yu Ri (diperankan oleh Kim Tae Hee) yang meninggal akibat kecelakaan tragis. Padahal saat itu dia sedang hamil tua dan memutuskan untuk lebih menyelamatkan sang anak daripada diri sendiri.

Review Drama Korea Hi Bye, Mama!

Selama lima tahun dia menjadi arwah/hantu yang selalu mengikuti anak maupun keluarganya. Dia menunda perjalanannya (istilahnya akhirat mungkin ya?) untuk melihat perkembangan sang anak. Akan tetapi semakin dia mengetahui kesedihan orang-orang terdekatnya dia mulai marah kepada dewa, bahkan mulai berkata kasar. Entah hukuman atau hadiah yang didapat kemudian, akhirnya dia menjadi manusia setengah arwah selama 49 hari.

Sebagai orang yang sudah meninggal, kemunculan Yu Ri yang tiba-tiba itu tentu membuat terkejut orang-orang terdekatnya, terutama suami yang kini telah menikah lagi. Yu Ri tahu bahwa dia sudah tidak memiliki tempat lagi dalam keluarga kecilnya sehingga memilih untuk menyembunyikan identitas kepada istri baru suami dan tidak ingin merebut kembali posisinya.

Selama 49 hari pula, selain mengikuti perkembangan sang anak, dia menuruti banyak permintaan teman-teman arwahnya yang ada di rumah duka. Dia juga mencari tahu alasan mengapa menjadi manusia setengah arwah. Akan tetapi alasan itu sulit ditemukan jawabannya. Peristiwa seperti Yu Ri yang menjadi manusia setengah arwah merupakan kejadian pertama kali sehingga si cenayan kenalan Yu Ri pun tidak tahu alasan tersebut.

Hingga disuatu ketika, suatu masalah pelik mulai berdatangan. Putri Yu Ri–Jo Seo Woo dapat melihat arwah akibat diikuti Yu Ri selama lima tahun. Hal tersebut membuat dia sedih dan menyalahkan diri karena membuat anaknya menjadi seperti itu. Akibat dapat melihat arwah, Sae Woo hampir meninggal kedinginan di kulkas dapur sekolah dan banyak kejadian lainnya.

Selain itu suasana semakin mencekam akibat ada seorang pengusir hantu yang bertugas dan mengingatkan Yu Ri untuk segera ke akhirat atau anaknya akan melihat arwah seumur hidup dan tentunya nanti akan menjadi cenayan. Hal itu membuat Yu Ri menjadi awas. Dia menuntut cara mengatasi hal tersebut kepada teman cenayannya. Kemudian dia memberikan dua pilihan, pertama Yu Ri harus segera pergi atau Yu Ri harus mengambil kembali posisinya dalam keluarga.

Teror bertubi-tubi dari pengusir hantu membuat Yu Ri lebih khawatir. Sehingga dia memutuskan untuk segera pergi meski sang suami dan temannya memintanya untuk tetap tinggal. Namun keputusan Yu Ri sudah bulat, dia memilih untuk tetap pergi dan lebih memilih kebahagiaan sang anak.

Drama kali ini bagi saya ending-nya 50:50. Diepisode terakhir memang benar sih sangat menguras air mata meski banyak sekali kritik dari para penikmat Hi, Bye Mama! karena ending-nya Yu Ri tetap meninggal. Sedangkan happy ending-nya Yu Ri dapat berpamitan dengan orang-orang terkasih, terlebih Sae Woo tumbuh seperti gadis kebanyakan. Akan tetapi satu peristiwa yang membuat terharu adalah Sae Woo akhirnya mempunyai kenangan bersama Yu Ri walau tidak hidup bersama.

Dari ulasan singkat di atas, ada dua poin yang dapat dipetik dari drama Korea Hi, Bye Mama! yakni:

Pertama, Ketetapan Hidup dan Mati adalah Kuasa Sang Ilahi

Yaaa sudah sepatutnya sebagai makhluk hidup percaya dengan ini. Namun tidak ada salahnya ‘kan untuk berusaha?

Yaa memang sih, enggak semua keinginan bisa terwujud tapi alasan Yu Ri kembali akhirnya menemukan titik temu. Yu Ri menjadi manusia setengah arwah akibat sang ibu setiap hari berdoa agar dia dapat bertemu sekali lagi dengan Yu Ri.

Doa tersebut dikabulkan dewa dan mereka bisa berpamitan dengan bahagia.

Kedua, Pengorbanan Ibu kepada Anak

Tentang pengorbanan Yu Ri untuk sang anak telah mengubah dia tidak tamak pada dunia. Yaaa siapa sih, yang enggak ingin hidup lagi dan menikmati gemerlapnya dunia? Kembalinya Yu Ri meski sebagai manusia setengah arwah saja sudah membuat iri teman-teman arwahnya. Apalagi kali ini mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali, ya kan?

Bagi saya, tokoh Yu Ri telah memberikan warna tersendiri (entah saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini), tapi karakter Yu Ri di episode terakhir membuat saya mengerti satu hal, bahwa: kasih sayang ibu terhadap anak tidak mengenal kata nilai.


No comments:

Post a Comment