Bila unggahan lalu membahas sedikit mengenai Novel Merantau ke Deli yang dapat kita pelajari dari sikap Poniem,
kali ini akan author bagi beberapa kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Seorang anak muda walaupun
kaya raya melimpah-lipah uangnya, penuh pundi-pundinya, padat kantongnya dan
berpintu-pintu kedainya di rantau orang, tetapi sekali dalam selama hidupnya
haruslah ia membayar utang kepada negeri dan kampung halamannya.”
“Pernikahan adalah suatu tujuan
yang suci atas bersatunya laki-laki dan perempuan. Tiga kali kita menyeberangi
hidup, apabila ketiga kalinya telah diseberangi dengan selamat, bahagialah
kita. Pertama hari kelahiran, hari suci. Kedua hari pernikahan, hari bakti.
Ketiga hari kematian, hari yang sejati.”
“Karena seruan kampung halaman,
seruan pancuran tempat mandi lebih keras rasanya, maka terbayang-bayanglah di
matanya negeri kampung yang telah lama ditinggalkan itu, teringat masa
kanak-kanak, masa kecil lagi.”
“Siapakah dia, bagaimanakah
bentuk dan rupanya orang beroleh kemenangan itu, orang yang akan merampas
singgasana yang dibinanya dengan aman sentosa sekian tahun lamanya?”
“Dalam kekusutan rumah tangga
semacam ini yang paling buruk ialah apabila dimasukkan tangan orang lain ke
dalamnya. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kebahagiaannya dari
kita sendiri. Cara seperti ini masih menjadi kebiasaan yang ringan dalam
kalangan bangsa kita.”
“Lantaran kesungguhan dan
hati-hatinya; sepasang suami istri itu, dan kesadarannya yang telah mengikat
mereka kedua belah pihak maka Allah tidaklah lupa memberi mereka rahmat dan
nikmat. Dari kehematan dan cermat, serta memikirkan keadaan di hari tua, mereka
hidup aman dan damai.”
“Mereka bersenang hati sebab
niat mereka sudah tetap akan menjadi orang Deli selamanya. Mereka tidak
mengingat lagi akan pulang ke tanah Jawa yang sangat banyak penduduknya itu.
Mereka telah masuk ke dalam masyarakat baru, masyarakat Deli yang terhimpun
dari berbagai suku dari segenap daerah Indonesia, untuk kelak melahirkan
keturunan baru, anak Indonesia yang sejati.”
No comments:
Post a Comment