Berhenti bukanlah satu-satunya cara untuk menepi. Bukankah manusia itu merupakan makhluk yang selalu ada-ada saja dalam benaknya? Seperti halnya aku dan ke-kini-anku sekarang, tengah melempar jangkar berupaya memotong talinya dan membiarkan dia terombang-ambing dalam samudera. Apakah aku terlalu kejam? Ah! Aku sudah tak peduli pada perahu yang lapuk itu. Tidak untuk kesekian–
No comments:
Post a Comment