Hasrat dan Kenangan Sang Pujangga

Sudah sepekan kabar yang lirih itu sampai di telingaku. Sebuah kabar yang hampir tak kupercayai, tapi bagaimana? Tuhan-lah Yang Amat Berkuasa.


Sapardi Djoko Damono–seseorang yang kukenal dari Hujan Bulan Juninya yang fenomenal. Ternyata dari mata pelajaran Bahasa Indonesia aku mulai tahu siapa nama itu. Juga alasan karya-karya beliau yang selalu nangkring di soal-soal Sastra Indonesia atau guru-guru yang selalu gemar membedah puisi-puisinya.

Memang tak banyak yang aku tahu apalagi kenangan tentang beliau ini. Sebab keinginan untuk bertemu dan bersitatap sudah tak ada tempat lagi. Semesta sudah benar-benar tak merestui keinginan dan harapan itu.

Akan tetapi tak masalah, setidaknya aku memiliki satu kenangan berharga. Meski aku tahu beliau tidak akan pernah tahu siapa aku, apalagi mengeja setiap fonem huruf yang coba kuabadikan ini.

Setidaknya saat itu kami dipertemukan dalam pertautan kata, sungguh tidak mengapa sebab perjumpaan itu disaksikan oleh keabadian semesta.

Selamat jalan Eyang Sapardi






No comments:

Post a Comment