Kontemplasi Semesta

Table of Contents

Kali kedua di tahun ini aku memandang awan yang redup. Dulu fajar lantas kini senja. Apa yang sedang direncanakan-Nya? Tak sedikit reaksi ringkih yang menjadi kontemplasi atas protes semesta. Seperti hitam dan putih; lalu siang dan malam; kemudian redup akankah menjadi terang? Jelas saja aku tak mempunyai kuasa. Aku sekadar manusia yang hanya memiliki usaha dan mencoba bersitatap dengan—Nya.

Lumajang, 27 Juni 2020


Hikmatul Ika
Hikmatul Ika Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment