Manusia = Manusia (Review Film Alive 2020)

Di tahun 2020 Yoon Ah In dan Park Shin Hye berkolaborasi dalam film terbaru berjudul Alive. Sudah ada yang nonton belum? Film ini dirilis 24 Juni 2020 dan berdurasi 98 menit. Menurut beberapa sumber Alive ini berdasarkan salah satu film dari Amerika Serikat berjudul Alone 2019 (Ah! Author belum nonton Teteman bagaimana?)

Seperti judulnya–Alive, film ini berkisah tentang  orang-orang yang mencoba bertahan hidup dari wabah (zombie). Salah satu tokoh utamanya yakni Joon Woo (diperankan oleh Yoon Ah In), dia seorang pemuda yang sifatnya metropolis dan sepertinya berasal dari keluarga yang berkecukupan bila dilihat dari apartemen dan barang-barang yang dimilikinya. Hingga suatu ketika di daerah tempat tinggalnya terjadi wabah (zombie) secara tiba-tiba.

Review Film Alive 2020

Joo Woon yang melihat dari balkon apartemen sungguh terkejut melihat pemandangan manusia yang berubah menjadi zombie dalam seketika. Penghuni dan masyarakat yang memilih lalu lalang tentu terjangkit wabah ini, hingga pemerintah meminta orang-orang yang selamat untuk tetap berada di tempat tinggal masing-masing.

Awalnya Joo Woon tidak keberatan dengan anjuran pemerintah tersebut, sampai dia menyadari bila sandang pangannya semakin menipis; dia menyesal tidak mendengarkan ibu yang sebelumnya menyuruh Joo Woon berbelanja. Hingga lambat laun tidak ada makanan, air yang mulai tidak mengalir bahkan sinyal internet yang susah tersambung membuat dia kecewa dan marah.

Sempat dia mencoba mencari makanan, tapi wabah yang semakin menjadi-jadi membuat Joo Woo memutuskan kembali ke apartemennya. Disebabkan  putus asa, dia berencana gantung diri. Namun urung dilakukan setelah mendapat tanda bahwa di area apartemen itu masih ada seseorang  yang belum terkontaminasi wabah.

Seseorang itu bernama Yoo Bin (diperankan Park Shin Hye) dia tinggal di depan bangunan apartemen Joo Woon. Disebabkan jarak cukup jauh mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Beruntungnya Yoo Bin membagi persediaan makanannya kepada Joo Woon, dan sejak saat itu mereka mencoba bertahan hidup menghadapi wabah yang mulai tak terkenadali.

Lantas apakah keduanya selamat?

Meski sempat ingin menyerah, karena wabah yang semakin meluas akhirnya Joo Woon dan Yoo Bin selamat setelah dievakuasi menggunakan helikopter.

“Lalu bagaimana dengan ibu Joo Woon Thor? Katanya tadi dia nyuruh Joo Woon belanja?”

Saat itu ibu, adik, dan ayah Joo Woon sedang keluar, mereka sempat selamat dan berlindung di kantor ayah. Namun ketika mereka mencoba saling menghubungi pihak keluarga diserang oleh zombie (di film ini benar susah sinyal, Joo Woon saja sampai harus naik balkon dan tentunya menjadi incaran para zombie yang ada di bawah apartemennya).

Setting dari Alive cukup sederhana, hanya di daerah pemukiman padat penduduk (apartemen) saja tidak seperti film zombie lainnya yang memiliki banyak setting (yang harus lari ke sana ke mari pindah tempat sana-sini).

Ada satu yang mengganjal dalam pikiran saya, entah karena kurang fokus pada awal kemunculan wabah ini. Sebab tiba-tiba saja muncul wabah tanpa ada alasan yang jelas (bagi yang sudah nonton bisa dibagi dong asal muasal zombie ini dari mana?) misal di drama Kingdom ‘kan jelas tuh asal muasal kenapa tiba-tiba muncul zombie atau di film lainnya, tapi di film ini belum menemukan titik temunya. Apa mungkin di film ini wabah belum diidentifikasi, ahh entahlah..   .  

Secara jalan cerita meski pada setting yang padat enggak mengurangi kualitas filmnya. Enjoy sih, menghibur... enggak terlalu menakutkan juga. Namun yaa begitu bagi yang takut darah disarankan jangan menonton dan tidak disarankan nonton film ini sambil makan (btw, sesuai selera dan se-pe-we Teteman saja lah, hehe).

Well, hal apa sih yang bisa diambil dari film Alive ini?

Semodern dan semetropolitannya seseorang di dunia, lu enggak akan bisa hidup tanpa orang lain.

“Loh, kok jadi ngomong lu, Thor? Mentang-mentang tokoh utamanya seorang metropolis jadi ikuti-kutan?”

Enggak sih, sebenarnya hanya mau bilang;  kalau ‘lu’ itu sudah masuk dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) hehe... tujuan sih hanya menginformasikan supaya Teteman enggak perlu merasa takut salah kalau ada tugas mengarang menggunakan kata ‘lu’ atau ‘gue’.

Emm, cukup sekian ulasan kali ini hehe.

No comments:

Post a Comment