Berhubung masih dihari pertama tahun 2021 nih, author ingin membahas sebuah buku yang cukup cocok membantu menyegarkan pikiran teteman. Buku yang akan diulas kali ini merupakan karya Ken Mogi berjudul “The Book of Ikigai” .
Sebelum membedah The Book of Ikigai, teteman tahu enggak siapa itu Ken Mogi?
Selain seorang penulis Ken Mogi merupakan peneliti dan penyiar. Pria kelahiran Nakano pada 20 Oktober 1962 ini telah menerbitkan lebih dari 100 buku tentang sains, esai, kritik dan pengembangan diri. Dia juga telah menerbitkan lebih dari 30 makalah tentang kognitif dan neurosains. Penulis yang menyukai Film Yasujiro Ozu ini juga cukup aktif di media sosial loh, baik facebook, twitter dan blog.
The Book of Ikigai diterbitkan dan diterjemahkan oleh Penerbit Noura pada tahun 2018. Secara ringkasnya buku ini tentang pengembangan diri, pengaktualisasian diri dalam menyikapi kehidupan.
Bagi teteman yang mengikuti seluk beluk Jepang pasti sudah enggak asing dong dengan istilah kata ikigai? Berdasarkan isi buku ini, secara harfiah ikigai berasal dari dua kata, “iki” (yang berarti hidup) dan “gai” (berarti alasan). Menurut Ken, Ikigai adalah istilah Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan.
Dalam hal ini ikigai dapat digunakan dalam berbagai konteks dan dapat diterapkan pada hal-hal kecil di keseharian selain target-target dan prestasi-prestasi besar. Ikigai, bisa dibilang, merupakan sebuah barometer yang merefleksikan pandangan seseorang dalam kehidupan dengan cara yang terpadu dan representatif.
Menurut author sederhananya sih ikigai merupakan cara dalam memaknai kehidupan atau pengaktualisasian diri dalam menyikapi kehidupan. Lebih sederhananya lagi yakni bagaimana cara seseorang mencari “kesenangangannya” berdasarkan apa yang dimiliki atau bersyukur, berbahagia dengan apa yang ada.
Beberapa fakta menarik tentang seseorang yang tahu “ikigai” tentang dirinya, mereka memiliki usia yang cukup panjang dan memiliki resiko penyakit radiovaskular rendah sebab mereka dapat menciptakan kehidupan yang aktif dan bahagia. Namun enggak semua orang itu bisa tahu ikigai dalam dirinya.
Nah, pada buku ini Ken memberikan dasar atau pilar-pilar dalam mengenali ikigai pada diri. Lantas apa sajakah pilar-pilar tersebut?
Pilar
1 : Awali dengan Hal yang Kecil
Pilar
2 : Bebaskan Dirimu
Pilar
3 : Keselarasan dan Kesinambungan
Pilar
4 : Kegembiraan dari Hal-Hal Kecil
Pilar 5 : Hadir di Tempat dan Waktu Sekarang
Kelima pilar di atas menurut Ken saling berhubungan dan tak terpisahkan. Pilar-pilar ini tidak saling berdiri sendiri atau sempurna, dan tidak memiliki urutan khusus atau hierarki. Namun, pilar tersebut penting bagi pemahaman kita tentang ikigai, dan akan memberikan panduan selagi mencerna apa yang kita baca dalam lembar-lembar berikut dan merenungkan hidup kita sendiri.
Sebab saling berhubungan author pun enggak bisa memberikan satu contoh yang ada dalam buku, atau enggak bisa menampilkan cuplikan contonya. Namun ada salah satu kalimat Ken yang mungkin bisa membantu teteman memahami berkesinambungannya kelima pilar tersebut.
Buatlah musik, meski tak ada seorang pun yang mendengar. Lukislah sebuah gambar, meski tak ada seorang pun yang melihat. Tuliskan sebuah cerita singkat yang tak akan dibaca orang. Kesenangan batin dan kepuasan akan lebih dari cukup untuk menyemangati terus hidup Anda.
Well, itulah ulasan mengenai The Book of
Ikigai karya Ken Mogi. Salah satu hal yang bisa author serap manfaat dari
buku ini tentu saja tentang cara menyikapi kehidupan. Akan tetapi ada hal yang
paling penting, buku ini mengajarkan untuk tidak insecure.
0 Comments