Jin Jung Sang Jaksa Bijaksana (Review Drama Korea Bad Prosecutor)

Do Kyung Soo atau lebih dikenal dengan sebutan D.O EXO, kembali menghiasi layar kaca dengan drama teranyarnya berjudul Bad Prosecutor. Dalam drama terbarunya ini, dia berkolaborasi dengan beberapa aktor dan aktris seperti Lee Se Hee, Song Ha Jun, Kim Cang Wan, Kim Sang Ho, Kim Tae Won, Jo Bo Young, Yeon Joon Seok dan lainnya.

Btw, Bad Prosecutor adalah drama kedua dari karya Kyung Soo yang sudah saya tonton. Selain terampil bernyanyi, ternyata Kyung Soo mahir pula dalam bermain seni peran. Enggak kalah dengan para seniornya.

Pada awalnya saya kurang tertarik dengan karakter Kyung Soo sebagai Jin Jung dalam drama ini. Alasannya karena tampilan rambutnya, sepele banget enggak sih? Hahaha. Akan tetapi, setelah saya mendalami karakternya dari awal hingga akhir, ternyata memang relevan dengan karakter Jin Jung yang enggak bisa diatur apalagi kalau sudah berurusan dengan ketidakadilan.

Kalau dipikir-pikir sudah banyak jaksa dengan rambut klimisnya, tapi berbeda dengan Jin Jung dia berani melawan ketidakadilan dengan gaya rambut khas seorang petarung.

Bad Prosecutor adalah drama korea yang disutradarai oleh Kim Seong Ho. Drakor ini pertama kali ditayangkan pada 5 Oktober 2022 dan berakhir pada 10 November 2022. Kisah dalam Bad Prosecutor enggak terlalu panjang seperti drakor pada umumnya. Sebab drakor Bad Prosecutor ini hanya berjumlah 12 episode.

Secara singkat Bad Prosecutor bercerita tentang seorang jaksa muda yang gigih dan sungguh-sungguh menghukum orang-orang berkuasa yang korup dengan bijaksana juga tipu muslihat. Hal tersebut dilakukannya karena hukum tidak bisa memenjarakan orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Sehingga dengan tipu muslihatlah jaksa muda tersebut berhasil menghukum oknum kejahatan tersebut.

Jaksa muda tersebut adalah Jin Jung (yang diperankan oleh Do Kyung Soo). Dia seorang anak yatim yang sejak kecil ingin memberantas ketidakadilan seperti rekan ayahnya, Park Jae Kyung yang berprofesi sebagai seorang jaksa. Fyi, ayah Jin Jung seorang reporter yang meninggal karena tabrak lari.

Nah, karena keteguhan hati Jin Jung dan peran ayah yang begitu menginspirasinya, membuat Jin Jung berhasil menjadi seorang jaksa. Walaupun dia seorang jaksa muda, tapi dia merupakan seseorang yang jujur dan bijaksana. Selain itu dia cukup keras kepala dan gigih jika sudah berhadapan dengan hal-hal yang menyinggung tentang ketidakadilan.

Sama halnya ketika dia sedang menginvestigasi sebuah kasus pembunuhan. Dia memiliki firasat bila kasus tersebut bukan sekadar kasus biasa. Alhasil investigasi semakin berbuntut panjang dan malah mengait orang-orang yang dikenalnya dalam kejaksaan.

Namun dalam proses pengejaran terdakwanya tersebut, Jin Jung selalu menemukan jalan buntu. Bahkan enggak tanggung-tanggung, bila nyawanya bisa melayang kapan saja. Kendati demikian, Jin Jung tetap mencari bukti dan kebenaran bersama ketiga teman serta seorang seniornya.

Kasus yang katanya pembunuhan itu, ternyata tak sebatas pembunuhan biasa. Sebab terlibat pula aksi korupsi–jual-beli hukum oleh salah seorang pengacara terkemuka. Pengacara tersebut merupakan seorang penguasa dari berbagai orang berkuasa.

Hal tersebut terjadi karena pengacara berhasil memutarbalikkan fakta tentang kasus orang berkuasa untuk membersihkan namanya. Enggak hanya satu dua orang, banyak kasus yang sudah ditangani dan kliennya berhasil lolos dari jerat hukum. Kemudian suatu hari, fakta tersebut dijadikan alat untuk mengancam orang berkuasa tersebut agar tunduk kepada sang pengacara. Pengacara tersebut bernama Seo Hyun Gyu–seorang presdir Firma Hukum Kangsan.

Jadi enggak perlu heran, bila Seo Hyun Gyu menjadi salah satu orang yang paling berkuasa dan ditakuti. Namun tidak berlaku bagi Jin Jung. Dia berani melawan orang-orang licik seperti Seo Hyun Gyu.

Satu hal yang menjadi alur yang tak terduga, bila 13 tahun lalu meninggalnya ayah Jin Jun pun masih berhubungan dengan Seo Hyun Gyu. Reporter Jin Kang Woo–saat itu tanpa sengaja melihat dan merekam adegan kurang menyenangkan ketika Seo Hyun Gyu mengancam salah satu kliennya. Bahkan dilakukan secara paksa juga kekerasan.

Teman reporter Kang Woo, jaksa Park Jae Kyung yang sama-sama mengincar Seo Hyun Gyu bekerja sama dan saling bertukar informasi. Akan tetapi, investigasi tersebut tidak berjalan lancar, bahkan terhenti begitu saja. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, Reporter Jin Kang Woo mengalami kecelakaan, sedangkan istri dan anak jaksa Pak Jae Kyung terbunuh begitu saja.

Park Jae Kyung lalu terdepak dari devisi 3 kantor kejaksaan dan dipindahkan ke devisi sipil. Kendati demikian, dia tetap tidak menyerah pada kasus yang pernah ditanganinya. Dia dengan diam-diam juga mencari cara untuk menangkap Seo Hyun Gyu. Sampai pada akhirnya Jin Jun yang juga dipindahkan ke devisi sipil bekerja sama dengan Park Jae Kyung.

Dalam proses penangkapan pengacara Seo Hyun Gyu tentu enggak mudah. Orang yang terlibat dalam investigasi tidak serta merta mendapat ancaman tidak sekali dua kali. Bahkan sempat difitnah dengan banyak hal. Namun mereka adalah orang-orang Jin Jun yang tidak menyerah begitu saja.

Sampai pada akhirnya, Jin Jun dkk berhasil menangkap Seo Hyun Gyu berkat kerja samanya dengan mantan rekan kejaksaan–Oh Do Hwan yang sempat menjadi kaki tangan Seo Hyun Gyu. Dia mantan jaksa yang menjadi pengacara di Firma Hukum Kangsan. Dia memilih membantu Jin Jun karena muak dengan perilaku Seo Hyun Gyu yang tidak berkeprimanusiaan.

Bukan hanya Oh Do Hwan, mantan bawahan Seo Hyun Gyu yang pernah terlibat pun juga memberikan kesaksian. Sehingga gugatan Jin Jun dalam pengadilan disetujui oleh hakim dengan hukuman setimpal.

Well pada akhirnya drakor Bad Prosecutor berakhir dengan happy ending. Jin jun berhasil memecahkan kasus yang ternyata pun berkaitan dengan yang dialami ayahnya. Kendati demikian Jin Jun telah menerima semua yang terjadi.

Satu pesan yang begitu kuat dalam ingatan saya, begitu pun yang menginspirasi Jin Jun hingga akhir adalah salah satu kutipan kesukaan ayah Jin Jun. Kutipan tersebut seperti ini, "Kejahatan tidak bisa mengalahkan apa yang benar. Amoralitas tidak bisa mengalahkan keadilan."

Post a Comment

0 Comments