Sang Pembaca Alam Sekitar Hana Tara Hata Review Novel Hana Tara Hata karya Tere Liye

Sebelum membahas novel ke-17 berjudul Hana Tara Hata, mari kita ulik sekilas dari novel Aldebaran I. Diakhir Aldebaran I, para pemegang kekuatan sedang berembuk untuk melakukan perjalanan membuka portal Klan Aldebaran. Akan tetapi, dari sejumlah petinggi tersebut Hana Tara Hata sebagai Ketua Konsil Klan Matahari dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Para petinggi saat itu begitu menghormati pendapatnya, begitu pula dengan Bibi Gill yang sebagai pimpinan dalam pertemuan tersebut. Sebab Bibi Gill begitu menghormati Hana walau usianya lebih muda darinya, tapi pengalaman dan kemampuan Hana tidak perlu diragukan lagi.

Namun yang menimbulkan pertanyaan, mengapa Hana menolak untuk membuka portal Klan Aldebaran? Tidakkah dia ingin melihat Ceros dan Cwaz kembali ke kampung halamannya?

You know-lah, Hana Tara Hata memiliki kemampuan untuk membaca alam sekitar. Dia menolak membuka portal Klan Aldebaran pun bukan tanpa alasan. Sebab Hana mempunyai kekhawatiran bila portal ke Klan Aldebaran dapat dibuka maka akan memperkeruh keadaan dunia paralel. Kekhawatiran itu juga yang dirasakan oleh para lebah yang selama ini telah membantu memberikan banyak informasi pada Hana.

Identitas Buku

Judul : Hana Tara Hata 

Pengarang : Tere Liye 

Penerbit : Sabak Grip 

Cetakan : Pertama, 2025

Tebal : 384 halaman

Namun nyatanya, kekhawatiran Hana masih berhubungan dengan kejadian masa lalu, yakni saat dia terpaksa mengizinkan putranya mengikuti Festival Bunga Matahari. Adakalanya, Hana menyesal karena mengizinkan putranya pergi tanpa pernah kembali lagi. Saat itu, dia juga mempunyai rasa kekhawatiran yang sama, tapi tetap mencoba berpikir positif.

Hingga sampai festival itu berakhir, Mata Hana Tara-anak semata wayang Hana tidak pernah lagi ditemukan batang tubuhnya. Padahal, teman Mata masih di tempat perkara, tempat saat bunga pertama kali mekar. Namun hanya Mata yang masih belum ditemukan hingga kini. Apakah Mata tewas? Entah. Namun hilangnya Mata begitu misterius.

Hana mungkin berpikir, dia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama. Walaupun pada dasarnya, semua kejadian itu bukan salahnya. Namun rasa bersalah yang mendalam dari masa lalu tersebut yang membuat Hana begitu tegas menolak permintaan untuk membuka portal ke Klan Aldebaran.

Dalam diskusi yang keruh di basement rumah Ali itu, sempat menimbulkan selentingan yang begitu membuat terkejut semua orang. Tak terkecuali dengan Hana. 

Ingat dengan kisah Ily yang selamat karena dialah orang pertama yang memetik bunga pertama kali yang mekar dalam Festival Bunga Matahari? 

Begitulah pula kisah Mata, dia berhasil selamat walau selama ini dia terjebak di Penjara Tamus - Si Tanpa Mahkota. Mata tertidur setelah kalah dari pertarungan Fala Tara Tana dan baru terbangun setelah 400 tahun berlalu. 

Nyatanya dulu, yang berhasil memetik bunga pertama kali mekar adalah Mata bukan Fala Tara Tana. Namun karena dipengaruhi oleh Tamus yang diiming-imingi kekuatan, Fala Tara Tana melakukan segala hal. Selama membuat Tamus senang dan terbebas dari penjara. Begitupun di festival-festival berikutnya.

Beruntungnya berkat bantuan Bibi Gill, Mata Hana Tara berhasil melewati portal menuju basement rumah Ali. Kehadirannya begitu menyita perhatian. Rasa bahagia tak bisa lagi dibendung, Hana begitu bersyukur karena sang anak dapat kembali.

Lantas, setujukah setelah ini Hana membuka portal ke Klan Aldebaran?

Emmm, kita tunggu kelanjutan ceritanya. See yaaa…

No comments:

Post a Comment