Benarkah
lulusan Bahasa bisa masuk perguruan tinggi negeri? Ya Allah, betapa mirisnya
hati ini saat mendengarkan pertanyaan serupa. Apalagi, pertanyaan itu datang
dari adik kelas sendiri yang baru duduk di bangku kelas sebelas.
Mereka yang
terpaksa masuk Bahasa merasa jengah kepada teman-temannya, yang bisa masuk jurusan
yang diingini. Mungkin karena itu, mereka sangat minder dan memunculkan
pertanyaan serupa.
“Setelah
kalian kuliah dapat satu bulan. Ibu minta tolong untuk memotivasi adik-adik
kalian, karena mereka masih menopangkan dagu.” Sebagai wali kelas, ini akan
menjadi masalah tersendiri. Sosok yang dulu sering memotivasi saya dan
teman-teman sekarang malah minta tolong. Sebegitu tidak percayakah mereka
terhadap Bahasa? Bukankah kesuksesan itu bukanlah dari jurusan, melainkan
kemauan individu itu sendiri?
Dengarlah
adik-adikku, mungkin kalian tidak percaya diri dengan julukan ‘anak buangan’
yang sering didengar. Sebagai alumni, saya juga sering mendapatkan perlakuan
dengan sebelah mata. ‘Mereka-mereka’ memang bisa dengan mudah meremehkan. Namun
apa pentingnya, apa untungnya itu untuk kalian? Ingatlah bahwa, belum tentu
yang meremehkan itu lebih baik dari kalian, belum tentu mereka sukses dulu dari
kalian. Dan yang harus kalian lakukan sekarang adalah menerimanya dengan
ikhlas. Yang Maha Pemberi Rezeki tidak akan pernah salah memberi nikmat-Nya.
Selama kalian berdoa, berusaha, dan percaya dengan tekad yang kalian miliki,
saya yakin meskipun dari jurusan manapun kalian akan sukses nantinya.
Jika kalian
masih bertanya dan tidak percaya apakah lulusan Bahasa bisa masuk perguruan
tinggi negeri? Tentu saja bisa. Akan tetapi diselingi oleh banyak doa dan usaha tentunya. Teruslah
berjuang adik-adikku. Jadikan itu semua sebagai energi positif kalian. Teruslah
gapai mimpi. Ingatlah, kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Jemputlah ia
dengan doa, usaha, dan tekad yang kalian miliki. Ganbatte!!!
Probolinggo, 3 Agustus 2016