5 Alasan ASUS VivoBook 14X M1403 Jadi Laptop Impian

Memantik ingatan tentang awal tahun ajaran baru,  apa sih yang paling membekas? Naik kelas, mendapat peringkat kelas, ada teman baru atau yang lainnya nih?

Kalau saya pribadi sih begitu berkesan ketika sudah resmi menjadi anak XI IBBU. Selain bisa bergabung dibidang studi yang diinginkan, saya bertemu dengan teman yang sefrekuensi menyukai literasi.

Namun sayangnya, saya kira banyak perbedaan dalam menyikapi dan menyambut awal tahun ajaran baru ini. Bagi seorang pendidik atau guru misalnya, menjelang awal tahun ajaran baru akan menjadi suatu momen yang melelahkan. You know-lah, diawal ajaran baru para guru masih perlu membuat perangkat pembelajaran.

Namun saya kira bukan hanya di awal tahun ajaran baru saja. Sebab di akhir ajaran pun guru perlu melakukan asesmen dan hal tersebut membuat lebih lelah. Ngomong-ngomong, kendati saya hanya sebentar masuk dalam ranah pendidikan, tapi begitulah nano-nanonya para pendidik negeri ini.

Sehingga enggak jarang pula, guru tersebut meminta bantuan atau mencari jasa dalam menyelesaikan tugasnya tersebut. Dalam hal ini yang paling dicari yaitu jasa ketik, baik dari penyedia jasa atau meminta bantuan saudara.

Sama halnya saya yang berkesempatan kembali berurusan dengan perangkat pembelajaran. Saat itu salah seorang saudara meminta tolong untuk mengetikkan perangkat pembelajaran berikut asesmen. Akan tetapi ada satu hal yang membuat saya terkejut. Namun bukan karena banyaknya halaman yang perlu diketik, melainkan tentang notebook yang akan saya gunakan.

"Ini sungguhan? Memannya notebook ini masih berfungsi dengan baik kah?" Tak henti-hentinya saya membatin sambil mengamati notebook dihadapan.

Bagaimana saya enggak heran, bisa-bisanya notebook itu masih berfungsi dengan baik? Padahal sudah hampir sedasawarsa saya ingat ketika saudara membelinya, sedangkan saya sudah beberapa kali ganti dan salah satu alasannya karena pernah kecolongan, hehe.

Hingga pada akhirnya pun timbul berbagai pertanyaan seperti apa alasan perangkat elektronik bisa seawet itu dan lainnya. Apakah tergantung penggunanya atau perangkat elektronik tersebutlah yang memang berkualitas?


Ngomong-ngomong, notebook yang saya maksud adalah salah satu notebook dari Asus keluaran tahun 2014-san. Kalau perkiraan saya enggak salah sih! Sebab saya juga enggak begitu mengerti perkembangan teknologi waktu itu begitu pula dengan Asus sebelum melalui pengalaman tersebut.

Sampai pada akhirnya saya cukup ingin tahu tentang Asus begitu pula dengan berbagai produknya. Hingga tanpa sadar kepincut pada salah satu produknya yakni ASUS VivoBook 14X M1403.

Ada lima alasan mengapa ASUS VivoBook 14X M1403 ini menjadi laptop impian saya. Adapun penjelasannya  sebagai berikut.

1.   Layar Luas dan telah bersertifikat TÜV


Sebagai seseorang yang suka berlama-lama di depan laptop, bagi saya ukuran layar menjadi hal utama yang perlu diperhatikan.

Sebatas pengalaman pribadi saja sih, jika menggunakan laptop dengan layar yang luas dan bersih dapat mempermudah pandangan saya sebagai pengguna. Apalagi  jika layar laptop  tersebut telah dilengkapi dengan low bluelight. Pandangan mata menjadi tidak mudah lelah, sehingga tugas-tugas pun dapat diselesaikan dengan maksimal.

2. Dilengkapi Keyboard ErgoSense


Selain perlu memperhatikan ukuran layar, seorang yang mempunyai profesi seperti saya perlu memperhatikan keyboard. Sebab tanpa dinyana, keyboard itu ibarat lubang kecil pada sebuah pena. Tidak ada lubang kecil tersebut, ingin mengetik pun susah.

Ada pena tapi lubang kecilnya tidak terbuka sempurna atau ukuran lubangnya kurang pas pun, kegiatan menulis akan terhambat. Begitu pulalah pentingnya keberadaan keyboard pada sebuah laptop. Jika keyboard dibuat dengan presisi yang nyaman, akan membuat pengguna tidak akan keliru atau  tumpang tindih saat proses pengetikan.

Beruntung,  ASUS VivoBook 14X M1403 telah dilengkapi keyboard ErgoSense. Sebuah keyboard yang telah dirancang sedemikian rupa agar pengguna nyaman saat mengetik dan meningkatkan akurasi dalam pengetikan.

3. Laptop dengan  Engsel 180°

Teteman pernah tidak sih mengoper dan menggeser laptop ke sana-sini dalam sebuah diskusi? Saya sering, haha. Begitupun ketika sedang membantu saudara saat proses pengetikan perangkat pembelajarannya. Bahkan bukan hanya sekali dua kali, entah rasanya tidak bisa dihitung.


Asus VivoBook 14X M1403 ini telah dirancang dengang engsel 180° loh! Jadi sepertinya drama mengoper dan menggeser laptop sana-sini saat menggunakan laptop ini tidak berlaku lagi.

4. Terdapat Antibakterial Guard

Nyatanya semua benda yang terlihat bersih tidak semua terlindungi, apalagi perangkat elektronik yang sering digunakan. Begitu pulalah dengan laptop.


Hal semacam ini tentu tidak bisa dipungkiri sih! Sebab entah berapa kali jari tangan, angin dan udara bersinggungan dengan laptop. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan sarang bertumbuhnya bakteri.

Akan tetapi  Asus VivoBook 14X M1403, kembali menjawab pertanyaan para pengguna laptop yang khawatir terhadap penyakit yang timbul dari adanya bakteri tak kasat mata tersebut. Sebab dengan adanya Antibakterial Guard secara ilmiah telah teruji dapat menghambat pertumbuhan bakteri lebih dari 99% selama 24 jam.

5. Dilengkapi Pelindung dari Pengintai

Adanya teknologi yang terus berkembang pun tidak luput dari berbagai kecurangan orang lain. You know-lah masih ada yang berlaku jahil dengan mengambil data pribadi orang lain, lalu mengancamnya dengan berbagai cara agar mendapatkan imbalan yang fantastis. Saya yakin bukan hanya saya, tapi para pengguna laptop pun akan merasa was-was mengenai peristiwa di atas.


Dengan adanya gebrakan baru dari Asus VivoBook 14X M1403 yang telah dilengkapi dengan pelindung agar terlindung dari pengintaian dan gangguan orang lain ini, sangat saya apresiasi. Sebab Asus begitu paham kebutuhan tiap-tiap penggunanya. Kemudian hal ini pulalah yang membuat saya berkeinginan untuk meminang salah satu produk Asus. Entah dilain kesempatan atau dari lomba blog ini.


Selain beberapa poin di atas, alasan laptop Asus menjadi impian adalah karena laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Teteman menyelesaikannya.

Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Teteman dapat mengekspresikan diri dengan cara kerja terbaik. Bahkan, tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Teteman sepanjang hari. Jadi tidak heran deh, bila Asus VivoBook 14X M1403 tidak hanya menjadi impian saya, tapi jadi impian semua.

Selain keunggulan-keunggulan yang telah saya sebutkan di atas, tentu saja Asus VivoBook 14X M1403 masih menyimpan berbagai fitur yang dapat ditawarkan kepada penggunanya. Nah, berikut saya lengkapi spesifikasi dari Asus VivoBook 14X M1403 ya?



Bukan Lagi Tentang Agustus

Hai September, apa kabar? Sudah lama rasanya tidak singgah dan menyapa. Teteman baik-baik saja, bukan?

Tenang, saya tidak benar-benar menghilang, apalagi pergi. Selama tiga bulan terakhir, saya terpaksa rehat dari dunia maya dan hanya sesekali mengamati rumah kedua ini. Walaupun sedikit mengubah ini dan itu sih, hehe.



Rehatnya saya selama tiga bulan ini bukan untuk memperingati  ataupun  mengenang Agustus seperti yang sudah-sudah. Saya rehat melainkan untuk menjaga kewarasan diri pasca melahirkan.

You know-lah, bagi Teteman yang telah melahirkan pasti lebih tahu daripada saya, hehe. Sebab saya baru merasakan bagaimana riwehnya diri setelah membantu memberikan kehidupan baru kepada manusia mungil tersebut. 

Lalu jangan tanya juga apakah begadang tiap malam? Apakah manusia mungil itu tidak rewel? Kemudian apa saja yang saya alami pasca peristiwa tersebut? Serta  pertanyaan-pertanyaan lainnya. 

Sebab selama menemani manusia mungil tersebut, saya menjadi tersadar, bila menjadi ibu itu tidak mudah. Butuh banyak belajar dengan berbagai persiapan dan kesiapan. Apalagi bagi saya yang kurang mendapatkan figur ibu, sehingga perlu belajar agar  menjadi orang tua yang bisa menjadi teladannya dimasa yang akan datang.

Sejujurnya sih, cukup khawatir dan begitu senang. Khawatir, jika tanpa sengaja menorehkan ingatan muram yang bisa dibawanya di masa depan dan senang karena Tuhan mempercayakan manusia mungil tersebut untuk saya temani tumbuh dan kembangnya. Sampai-sampai, saya lupa tentang kenangan mengenai Agustus yang sudah-sudah tersebut.

Dari peristiwa yang timbul dan tenggelam ataupun datang dan pergi dari kehidupan yang saya jalani tersebut, saya menjadi sedikit mengerti bila adakalanya manusia hanya perlu menyibukkan diri untuk mengalihkan diri dari kerumitan pikiran masa lalu yang membelenggu. 

Adakalanya manusia perlu menerima dengan hati dan pikiran yang lapang serta jernih untuk memberikan suatu keputusan. Apakah memilih menetap dan terjebak dalam kubangan masa lalu ataukah mendaki dan berlari mengejar masa depan?

Saya jadi teringat ungkapan dr. Tsuneko dalam bukunya Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan yakni  "... satu-satunya cara agar tidak berpikir macam-macam adalah menyibukkan diri". Bagi saya itu nyata. Sehingga melewati Agustus dengan begitu saja.

Lagi-lagi, saya ingin berterima kasih kepada Agustus. Kendati telah memberikan kenangan pahit, tapi telah memberikan warna-warni dalam perjalanan hidup saya hingga saat ini.