Review Buku Off The Record 2 karya Ria SW


Identitas buku
Judul Buku      : Off The Record 2
Pengarang       : Ria SW
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : I, November 2019
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal                : 256 hlm.



Kepengarangan
Ria SW adalah content creator yang memiliki channel Youtube  dengan video yang berfokus pada food and travel.

Sinopsis
Bagi kalian yang sudah membaca buku pertama dari Off The Record pasti sudah tahu buku ini akan berisi tentang apa. Iya, buku ini berisi cerita halu-nya Kak Ria waktu di balik layar kanal YouTube-nya. Hal-hal seru yang enggak mungkin ditayangkan ataupun keresahan Kak Ria selama menjadi content creator.

Dalam buku ini ada hal baru dari isi buku sebelumnya. Pokoknya kalian enggak bakalan nyesel deh untuk beli buku ini. Apalagi buat RAYS, kalian akan diajak untuk lebih mengenal Ria SW lebih dekat lagi. Karena apa? Dalam buku ini disajikan edisi “random talk” berisi kisah dan cara pikir Ria yang tentunya enggak kalian lihat atau dengar di YouTube atau FeedsInstagram.

Intinya dalam “random talk”, bahwa setiap orang itu memiliki sisi yang berbeda, dan setiap orang memiliki kelemahan juga obatnya masing-masing.  Kalian akan tahu, jalan menuju kesuksesan tidak akan selamanya berjalan mulus. Akan ada orang-orang yang akan meremehkan mimpi besar kita, mungkin kisah dalam “random talk” juga kisah yang saat ini kalian alami mungkin juga, saya?

Seperti buku sebelumnya, pembawaan Ria SW yang kocak dan asyik tetap kalian temukan dalam buku ini. Satu lagi yang membuat buku ini lebih seru dari sebelumnya. Kisah horor Kak Ria waktu di rumah, asli membuat perasaan campur aduk antara kasihan, takut, dan pengen ketawa. Ah! Ternyata YouTuber punya cerita horor juga ya? (hehehehe)

Menghibur? Bangetlah. Akan lebih tahu siapa itu Ria SW? Pasti. Mahal enggak? (kali ini saya hanya bisa garuk-garuk sembari berpikir keras). Yups, salah satu yang menjadi kekurangan untuk buku ini, adalah terlalu mahal. Dari isi dan desain-nya bagus banget. Hanya kendala mahal yang mungkin tidak semua pembaca bisa merengkuh buku ini. Mudah-mudahan untuk kedepannya, lebih bersahabat dengan kantong teman-teman.

[Puisi]: Kepada Tuan dan Rindu (sudah diterbitkan dalam Antalogi Puisi Senja dan Sajak oleh Penerbit Tasik Zona Barokah

Tuan, berbalaskah rindu ini?
Serak batin memanggilmu
Tertatih langkah bertemu
Jauh–sungguh jauh tuan

Kini, tak ada payung terbaik selain mendung
Tak ada dekapan terhangat kecuali kabut pagi
Tuan, sudahkah kau bertemu mentari?
Tersampaikankah salamku padamu?

Tuan, setiap waktu aku berjumpa bunga bermekaran di taman
Mereka begitu mesra menyambut tatapanku
Seperti tuan yang selalu merengkuh rindu
Pada jeda–kasih yang melintasi garis waktu


Untukmu Tuan (aba)
Jember, 11 Agustus 2019

Ketika Drama “Bu” Berakhir



“Bu, belum istirahat....”
“Bu, tugasnya belum selesai,”
“Bu, nonton film ya?”
“Ganti baju ya Bu?”
“Bu, ngajar di sini saja”
“Kok one time sih Bu”
“Bu, salat ya?”
“Bu, izin ke kamar mandi”
“Bu, enggak ngerti”
“Bu, soal yang nomor tiga gimana?”
“Makan ya Bu?”
“Bu, jam kos”
“Bu, mau buang sampah”
“Bu, izin latihan”
“Bu, jangan pergi”
“Jangan kemana-kemana Bu”
“Tumben duduk di sini Bu”
Dan “Bu” lainnya.

Tentang sebuah kisah di waktu itu, dan pada masa-masa itu. Kini, hanya bisa dilalui oleh ingatan dan diabadikan oleh kenangan.




Tentang sebuah cerita, pada detik-detik itu dan kesempatan itu. Saat ini hanya bisa dibicarakan oleh asih dan dirasakan oleh batin.

Sebuah rangkaian narasi yang dimulai prolog tanpa ada sumbangsih namun epilog memberi jeda panjang.

Ya, begitulah kisah ini berakhir.

Akan tetapi tidak ada yang tahu, sad ending atau happy ending.

Coba tanyakan pada mereka–puing-puing kenangan.