Tahun 2021 sudah berjalan tiga bulan dan sejujurnya saya masih mengira-ngira mengenai resolusi di tahun ini. Bukannya tidak mempunyai keinginan dan harapan, hanya saja manusia seperti saya merupakan makhluk yang susah sekali menemukan jawaban dari pertanyaan sendiri. Seperti halnya kenapa saya terlahir sebagai manusia? Untuk apa saya ada di bumi? Apalagi, mengenai hal yang bisa saya lakukan di tahun ini?
Sampai suatu ketika, saya pun pernah merasa jenuh dengan segala pertanyaan itu, juga tentang hari-hari sebagai manusia. Bukannya ingin menyerah pada hidup, hanya saja ada yang mengganjal dalam benak bahwa diri ini mulai terasa asing; begitu asing.
Menjadi asing dari diri sendiri adalah salah satu fenomena yang sempat membuat lupa dan meninggalkan apapun yang saya sukai. Bahkan bukan hanya satu-dua, semuanya berubah begitu saja. Padahal saya tergolong seseorang yang menggemari banyak hal, tapi tak membuat sesuatu pun dapat menarik perhatian.
Rasanya kepala ini terlalu penuh untuk sekadar mengisi satu-dua hal baru. Saya mengira butuh rehat dari hiruk pikuk dunia. Namun menjaga jarak dari keramaian tak memberikan banyak perubahan. Isi kepala malah menjadi-jadi dan tidak mudah dikompromi lagi.
“Ini bukan saya!” pernah saya ungkapkan demikian. Sebab sepertinya ada sesosok–orang asing yang bersemayam dalam tubuh ini.
Mungkin saya terlalu memaksakan diri. Sebatas membuat anggapan bila manusia akan baik-baik saja tanpa keramaian. Padahal, manusia dan keramaian merupakan elemen yang tak terpisahkan.
Hingga suatu ketika, saya menemukan satu celah dalam keterasingan itu. Satu celah penerimaan bila saya manusia. Manusia yang pada dasarnya wajar merasa asing pada diri. Wajar dengan perasaan-perasaan tidak enak dan berbagai kekhawatirannya. Manusia yang wajar bila sesekali perlu menjadi orang lain.
Lantas apakah saya menemukan resolusi di tahun 2021 ini?
Tentu saja. Kalau dipikir-pikir resolusi saya di tahun ini pun tidak terlalu muluk-muluk. Sekadar menjadi diri saya yang apa adanya, sudah cukup. Bukannya saya tidak mempunyai ambisi. Kadang sebatas kesederhanaan membuat manusia untuk terus bersyukur. Meskipun sebatas menjadi diri sendiri.
Bertepatan dengan adanya lomba blog yang diadakan oleh ASUS dengan tema My 2021 Resolution. Saya ingin berbagi cerita tentang bagaimana sih saya bisa menemukan satu celah penerimaan dalam diri? Dan ternyata salah satu “hal” yang saya lakukan terdapat dalam keunggulan yang dimiliki oleh ASUS ZenBook Flip S (UX371) loh!
Menggambar
Menggambar merupakan media yang tanpa sengaja berhasil menumpahkan segala isi kepala saya. Berbagai macam kecarut-marutan saat itu, ternyata bisa diatasi dengan menggambar. Saya tidak tahu apakah ini berlaku untuk semua orang, tapi bagi saya menggambar menjadi salah satu media yang berhasil mengatasi persoalan saat itu.
Bahkan dari beberapa artikel yang saya baca, ternyata banyak sekali manfaat dari menggambar selain sebagai bidang pekerjaan profesional. Kemungkinan bagi amatiran seperti saya, menggambar merupakan bentuk ekspresi diri.
Nah, ada salah satu keunggulan dari ASUS ZenBook Flip S (UX371) yakni adanya ASUS Pen dan Windows Ink yang memudahkan teteman dalam menggambar baik profesional maupun amatiran seperti saya. ASUS Pen adalah stylus aktif dengan desain aluminium tipis dan elegan yang memberikan kesan premium.
Aksesoris tersebut dapat memungkinkan teteman untuk menggambar, menulis atau membuat anotasi secara akurat di aplikasi apa pun yang didukung. Sedangkan Windows Ink dapat memungkinkan teteman untuk membuat catatan tempel atau sekadar mencatat ide-ide yang muncul dengan mudah.
Seperti halnya hasil penelitian, bila penggunaan pena digital mampu meningkatkan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains. Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC Modern.
Membaca
Memang bukan rahasia umum bila membaca merupakan jendela dunia. Melalui membaca kita bisa menjelahi dunia tanpa perlu ke mana-mana; cukup dalam satu genggaman sebuah bacaan atau buku.
Saya juga salah satu orang yang lebih menyukai membaca melalui buku fisik (cetak) daripada buku elektronik. Namun menelisik kondisi sekarang, tentu saja menuntut saya hanya bisa membaca melalui buku elektronik.
Akan tetapi membaca buku elektronik, apalagi di laptop kadang membuat lelah. Sudah berat, tidak bisa fleksibel, terlebih membuat mata lelah bila terlalu lama menghadap layar.
Namun eits, ternyata tidak demikian dengan laptop ASUS ZenBook Flip S (UX371). Why?
Sebab ASUS ZenBook Flip S (UX371) merupakan laptop convertible paling premium dari ASUS yang saat ini didesain mewah, ringkas dan ringan dengan ketebalan bodi yang tidak lebih dari 1,57 cm dan bobot tidak lebih dari 1,35 kg.
Selain itu ASUS ZenBook Flip S (UX371) tampil sebagai salah satu laptop dengan kualitas layar terbaik berkat penggunaan panel OLED beresolusi 4K UHD. Penggunaan panel OLED membuat layar ASUS ZenBook Flip S (UX371) tetap mampu menghasilkan warna yang kaya dan akurat pada tingkat kecerahan yang rendah (low brightness). Bahkan nih, layarnya saja dapat diputar hingga 360 derajat. Sehingga laptop ini dapat digunakan sebagai tablet, laptop biasa, tenda bahkan layaknya sebuah kanvas digital.
Sudah ringkas, layar dengan tampilan terbaik dan bisa diputar hingga 360 derajat. Emm, memang asyik jadi pengganti buku sih. Namun semua itu belum cukup. Sebab masih ada keunggulan lainnya yakni ASUS ZenBook Flip S (UX371) telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland memastikan layar laptop tidak mengganggu kesehatan mata dari radiasi gelombang biru dan efek flickering. Wahh idaman sekali bukan?
Duh, memang yaa komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, teteman mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. ASUS telah melakukan jajak pendapat dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.
Btw, Memangnya keunggulan dari ASUS ZenBook Flip S (UX371) hanya ini saja?
Tentu saja masih banyak! Teteman bisa lihat dispesifikasi berikut yaaa
Main Spec. |
ASUS ZenBook Flip S (UX371) |
CPU |
Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz) |
Operating System |
Windows 10 Home with Office Home & Student 2019 pre-installed |
Memory |
16GB LPDDR4X |
Storage |
1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD |
Display |
13.3" (16:9) OLED 4K UHD (3840 x 2160), 400 nits, 100% DCI-P3, 133% sRGB, NanoEdge Display, Touchscreen, PANTONE® Validated display, TÜV Rheinland eye-care certified display |
Graphics |
Intel® Iris® Xᵉ Graphics |
Input/Output |
1x HDMI 1.4, 1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 USB Type-C supports display and power delivery |
Camera |
HD camera with IR function to support Windows Hello |
Connectivity |
Intel Wi-Fi 6(Gig+)(802.11ax)+Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2 |
Audio |
SonicMaster, Smart Amp Technology, Built-in array microphone, harman/kardon certified |
Battery |
67WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion |
Dimension |
30.50 x 21.10 x 1.19 ~ 1.39 cm |
Weight |
1.20 kg |
Colors |
Jade Black |
Price |
Rp24.999.000 |
Warranty |
2 tahun garansi global |