5 Novel dengan Tema Terbaik karya Tere Liye, sudah pernah baca?

Siapa sih yang enggak tahu Tere Liye? Penulis kelahiran Sumatra ini termasuk salah satu penulis besar Indonesia. Karya-karyanya banyak digandrungi berbagai kalangan. Sehingga tak ayal bila sering kali Tere Liye dinobatkan sebagai penulis bestseller loh!

Karya-karya dari Tere Liye enggak melulu soal hal-hal mellow yang kerap kali betebaran di media sosial. Lebih dari itu, banyak yang isinya sarat makna kehidupan yang bisa kalian renungkan.

5 Novel dengan Tema Terbaik karya Tere Liye

Dari puluhan buku yang ditulis Tere Liye, ada 5 rekomendasi novel dengan tema terbaik yang wajib kalian baca!


5. Serial Bumi: Petualangan Dunia Paralel Raib, Seli dan Ali 

Serial Bumi adalah novel fantasi remaja petualangan dunia paralel dengan tokoh utama Raib, Seli dan Ali. Mereka berpetualang melintasi dunia paralel untuk menjaga keserasian antarklan; baik klan Bumi, Bulan, dan lainnya. 

Novel ini memang ditujukan untuk kalangan remaja, tapi tidak menuntut kemungkinan kalian juga membaca buku ini. Sebab banyak juga loh, kalangan usia dewasa yang masih mengikuti novel serial ini.

Kini, Serial Bumi telah merilis sebelas novel yang diantaranya Novel Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros & Batozar, Komet, Komet Minor, Selena, Nebula, Si Putih dan Lumpu. Fyi, tentu saja petualangan Raib dkk masih panjang. Sebab Bang Tere sendiri telah membocorkan garis besar cerita yang akan berakhir di Novel Aldebaran.

Kabar gembira lainnya, dalam waktu dekat Bang Tere akan merilis kelanjutan novel serial ini berjudul “Bibi Gill”. Wahh, enggak sabar ingin segera baca, hehe. Bagaimana dengan kalian?

 

4. Pergi

Novel Pergi juga salah satu novel seri aksi-petualangan dari Bang Tere. Berbeda dengan Serial Bumi, Pergi lebih kepada pencarian diri dengan dilatarbelakangi tema ekonomi-politik.

Bujang, namanya si tokoh utama dalam novel ini. Dia seorang pemuda cerdas dan tangguh yang berhasil mengambil alih kekuasaan dan menjadi penentu haluan shadow economy. Btw bagi yang belum tahu shadow economy ini semacam black market–yang berurusan mengenai pencucian uang, persenjataan dll.

Sebagai penentu haluan shadow economy tentu tidak mudah, banyak halang rintang, baik yang berurusan dengan para keluarga lain atau penghianatan dari dalam keluarga sendiri. Apalagi permasalahan hatinya dengan Maria.  Itulah mengapa perjalanan pencarian diri Bujang atau Si Babi Hutan sangat ditunggu-tunggu oleh pembaca setia sampai saat ini.

Fyi, Novel Pergi adalah novel keempat dari serial aksi yang terdiri dari Novel Negeri Di Ujung Tanduk, Negeri Para Bedebah, Pulang, Pergi, dan Gnalup-Pergi (Pulang-Pergi). Ehem! Saya dapat bocoran lagi nih, novel kelanjutan dari Gnalup-Pergi berjudul Bedebah di Ujung Tanduk; semoga segera diliris, hehe.

 

3. Selamat Tinggal

Selamat Tinggal ini merupakan novel urutan ketiga sebagai rekomendasi tema terbaik karya Tere Liye. Why? Ada tiga pokok bahasan yang cukup menarik. Pertama, tentang perjalan tokoh utama Sintong dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Kedua, tentang latar belakang seorang penulis kritis yang kini terlupakan; dan ketiga kritik tentang pembajak buku.

Dari karyanya ini Bang Tere mencoba mengkritik fenomena tentang pembajakan buku yang cukup marak di tengah pandemi tahun lalu. Eh, bukan tahun lalu saja sih, tapi pembajakan buku yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini.

Meski secara garis besar  Selamat Tinggal menceritakan tentang perjalanan Sintong Tinggal dalam menyelesaikan tugas akhirnya, tapi penambahan topik tentang pembajakan buku yang berelevansi dengan kehidupan Sintong cukup menarik perhatian. Dalam novel dikisahkan Sintong seorang penjual buku bajakan yang telah insaf, hehe.

Selain itu, dari Novel Selamat Tinggal kalian bisa belajar tentang sejarah. Utamanya tentang kisah perjalanan Sutan Pane yang kini hilang tanpa jejak. Siapa itu Sutan Pane?

Beliau seorang penulis multigenre yang begitu kritis. Tulisan-tulisan Sutan Pane sangat inspiratif, nasionalis dan tidak timpang sebelah; selama tidak melanggar prinsip-prinsipnya.

Dari penambahan topik tentang Sutan Pane, saya menjadi berasumsi bila sang penulis mencoba menyebarkan kembali semangat juang nasionalis kepada para pembacanya. Khususnya kritis dalam literasi–supaya tidak melahap mentah-mentah berita yang bertebaran di media sosial.


2. Rindu

Novel Rindu–menjadi salah satu novel yang memberikan gambaran tentang masa lalu. Terutama perjalan haji di tahun 1938. Dalam novel ini terdapat banyak tokoh seperti Gurutta, Ambo Uleng, Daeng Andipati, Anna, Elsa, Istri Daeng Andipati, Meneer Houten, Chef Lars, Sergeant Lucas, Kaptain Phillips, Dale, Mbah Kakung Slamet, Mbah Putri Slamet, Ruben, Bapak Soerjaningrat, Bapak Mangoenkoesoemo, Bonda Upe, Suami Bonda Upe; yang tentunya dengan persoalan yang berbeda-beda.

Dari sekian tokoh, kisah yang mengharukan tentang Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet. Sepasang kakek nenek ini meninggal dalam keberangkatan dan pulang dari Makkah.

Btw setting dan latar dari novel ini sangat kompleks, sehingga terilustrasi sangat nyata. Apalagi diselingi dengan persoalan atau konflik tokoh yang penuh intrik dan plottwist. Bagi saya Novel Rindu mendapat dua jempol karena selain bertema religi masa lalu juga diselingi setting dan latar di tahun sebelum kemerdekaan yang sangat apik.


 

1. Dia kakakku (Bidadari-Bidadari Surga)

Dia Kakakku merupakan novel yang bercerita tentang perjuangan seorang kakak bernama Laisa. Novel bertema keluarga ini, menggambarkan keluarga sederhana yang sejatinya penuh lika-liku.

Kisah lika-liku tersebut berawal dari siapa dan mengapa Laisa bisa menjadi bagian keluarganya. Memang benar Laisa bukan kakak kandung dari keempat adiknya, tapi dengan ikhlas memperjuangkan kesejahteraan mereka sampai sukses.

Meski pada akhirnya, Laisa tidak bisa bersama mereka lagi karena penyakit yang dideritanya. Namun bagi Laisa adik-adik dan keluarganya adalah segalanya. Dia seperti tidak menyesal telah menjadi tameng bagi mereka.

Well itulah novel-novel  rekomendari dari saya, adakah novel-novel di atas yang pernah kalian baca? Lalu bangaimana kesan dan pesannya?


Post a Comment

0 Comments