ASUS VivoBook 15 A516 dengan Layar 15 Inch: Makin Lega, Semakin Puas!

Tahun terus bertambah dan teknologi semakin mutakhir, merupakan salah satu bentuk banyaknya minat masyarakat terhadap sifat “kepraktisan” dalam kegiatan sehari-hari. Rasa-rasanya mudah, cepat, dan nyaman menjadi sumber pokok masyarakat masa kini, right? 

Coba ingat kilas balik tentang teknologi dahulu, pada komputer (PC) misalnya. PC dengan perangkat dan komponen terpisah-pisah, kemudian dikembangkan menjadi sebuah laptop atau PC Modern yang ringkas. Dari yang awalnya menggunakan cara-cara manual, beralih ke layar sentuh. Bahkan kini ada loh, salah satu PC Modern dari ASUS yang memberikan pengalaman imersif bagi penggunanya melalui ASUS VivoBook 15 A516!



ASUS VivoBook 15 A516 sendiri adalah PC Modern dengan layar 15 inch yang baru-baru ini diproduksi oleh ASUS. PC modern tersebut merupakan laptop dengan prosesor intel Core 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.

Selain itu nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap–PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. 

Pengguna aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan pengguna untuk selalu memiliki akses ke fitur yang pengguna kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaharuan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data penggunanya.

Selain itu ASUS VivoBook 15 A516 atau komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, pengguna mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Asus telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC Modern. Tuh ‘kan, Asus memang paling tahu apa yang kita mau. Eh, yang saya mau maksudnya hehe.

Akan tetapi dari sekian spesifikasi dan fiturnya, ada tiga poin utama yang membuat ASUS 5 A516 menjadi PC Modern yang begitu saya impikan. Lantas apakah poin-poin itu?

Layar Luas dan Anti Silau

Seperti yang tengah kita alami bersama, new normal menuntut kita untuk berlama-lama di depan laptop. Bahkan sebelum new normal pun bercengkerama dengan laptop adalah makanan wajib baik untuk membaca, menulis, mengerjakan tugas atau sekedar hiburan. Namun akhir-akhir ini saya baru menyadari jika mempunyai kebiasan ‘yang cukup menyita waktu’ yakni men-zoom tulisan baik saat membaca, menulis atau mengedit. 

Saya yang awalnya coba-coba karena kurang puas dengan ukuran display yang ditampilkan, akhirnya men-zoom-nya dan malah menjadi kebiasaan. Meski sedikit kurang nyaman, namanya kebiasaan menjadi sedikit ‘sulit’ diubah.

Terlepas dari ukuran tulisan atau gambar, bagi saya resolusi pencahayaan juga menjadi salah satu hal penting ketika membuka laptop. Pencahayaan yang berlebihan bisa membuat gagal fokus dalam mengerjakan sesutu. Sehingga kadang memutuskan menutup laptop meski masih banyak yang perlu dikerjakan, padahal saya telah mengantisipasinya dengan menggunakan kacamata.

Itulah alasan saya memilih ASUS VivoBook 15 A516 sebagai laptop impian dan menempatkan layar yang luas dan anti-silau sebagai salah satu faktor penting dalam memilih PC Modern. Sebab ASUS VivoBook telah dilengkapi layar NanoEdge dengan pilihan panel hingga resolusi Full HD dengan sudut pandang lebar memiliki lapisan anti-silau.

Kecepatan dan Kapasitas Penyimpanan

Selanjutnya mengenai kecepatan dan kapasitas laptop. Kalau masalah ini, sepertinya semuanya bersependapat. Memangnya siapa sih yang tidak ingin mempunyai PC Modern dengan respon dan load yang cepat? Apalagi ditambah dengan kapasitas penyimpanan yang besar? Nah, ASUS VivooBook 15 A516 bisa menjadi solusinya.

ASUS VivooBook 15 A516 mempunyai desain ruang peyimpanan ganda yang memberikan keunggulan kinerja supercepat dengan kapasitas penyimpanan yang besar. Dengan solid-state drive (SSD) dan menggunakan HDD kecepatan dan kapasitas PC Modern ini hingga  1TB+256TB. Kalau bagi saya sih, itu sudah lebih dari cukup.

Laptop Ringan dan Fitur Peredam Guncangan

Mengapa harus ringan dan perlu adanya fitur peredam guncangan? Btw, saya enggak bisa lama-lama menghadap laptop dan berada di satu tempat saja. Kadang-kadang enggak ada tiga puluh menit, biasanya langsung pindah tempat meskipun dari kamar dan duduk di teras rumah.

Eh, itu masih masih enak dalam satu lokasi dan bisa geser sesuka hati. Namun adakalanya pada waktu-waktu tertentu, saya berkunjung ke tempat lain dan menggendong tas ransel dengan laptop yang bobotnya cukup menguras tenaga. Harap maklum, laptop yang digunakan sekarang masih zaman baehula dan sudah waktunya untuk dimuseumkan hehe.

Nah! ASUS VivooBook 15 A516n selain ringan juga memiliki fitur peredam guncangan E-A-R HDD yang berfungsi melindungi data dari setiap benturan. Seperti halnya jajak pendapat yang telah dilakukan, saya pun akan lebih senang bepergian dengan PC Modern. Apalagi bila bersama ASUS VivooBook 15 A516! 


“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS-15 Inch Modern PC. Bigger Dream, Wider Screen Writing Competition bersama dewirieka.com”

Mengenal Majas, Si Gaya Bahasa dalam Karya Sastra


Dalam karya sastra (prosa, puisi dan drama) majas merupakan salah satu unsur penting untuk menghidupkan cerita. Penggunaan majas berfungsi agar narasinya lebih mengalir. Biasanya majas juga dimanfaatkan pengarang untuk menyampaikan pesan secara implisit. 

Mengenal Majas, Si Gaya Bahasa dalam Karya Sastra

Ada satu ingatan yang terlintas mengenai majas waktu sekolah, yakni dua majas yang paling nempel di kepala. Enggak hanya nempel, tapi sudah di luar kepala saking sering dibahas dalam KBM. Ada yang tahu enggak majas apa? 

Ya apalagi kalau bukan personifikasi dan hiperbola, hehe. Ada  yang sama?

Ngomong-ngomong majas itu apa sih?

Menurut Santosa (1996:138) majas adalah gaya bahasa khusus yang bersifat imajinatif dan maknanya melewati batas pemaknaan yang lazim. Menurut Nurgiantoro (2017:215) pemajasan (figurative of language, figurative of thought) merupakan teknik pengungkapan bahasa, penggayabahasaan, yang maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya, melainkan pada makna yang ditambahkan atau makna yang tersirat.

Akan tetapi kalau dipelajari lebih mendalam, majas itu bermacam-macam. Menurut Nyoman (2013:439) majas itu masih dibedakan menjadi empat macam loh! Empat macam majas tersebut yakni (1)  penegasan, (2)  perbandingan, (3) pertentangan dan (4) sindiran.

Sebagai info saja, (1) majas penegasan atau retorik merupakan gaya bahasa khusus yang susunan kata-katanya digunakan sebagai sarana retorika. Majas retoris menekankan ungkapan tentang gagasan atau sesuatu. Adapun yang termasuk dalam penegasan, yaitu: majas aferesis, aforisme, alonim, anagram, antiklimaks, apofasis/preterisio, aposiopesis, arkhaisme, bombastis, elipsis, enumerasio/akumulasio, interupsi, inversi/anastrof, invokasi, klimaks, kolokasi, koreksio/epanortosis, paralelisme, pararima, pleonasme, praterio, repetisi (dan sejenisnya), retoris/erotesis, sigmatisme, silepsis, sindeton, sinkope/kontraksi, tautologi dan zeugma.

(2) Majas perbandingan menurut Nurgiantoro (2017:218) adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan yang lain melalui ciri-ciri kesamaan antara keduanya. Adapun yang termasuk dalam perbandingan, yaitu: majas alegori, alusio, antonomasia, disfemisme, epitet, eponim, eufemisme, hipalase/enalase, hiperbola, lilotes, metafora, metonimia, onomatope, paranomasia, perifrasis, personifikasi, simbolik, simile, sinekdoke, sinestesia dan tropen.

(3) Majas pertautan adalah majas  yang di dalamnya terdapat unsur pertautan, pertalian, penggantian, atau hubungan yang dekat antara makna yang sebenarnya dimaksudkan dan apa yang secara konkret dikatakan pembicara (Nurgiantoro, 2017:243). Adapun yang termasuk dalam pertautan, yaitu: majas epitet,kilatan, metonimia.

(4) Majas sindiran atau pertentangan adalah gaya bahasa khusus yang mempertentangkan suatu hal dengan hal lainnya. Adapun yang termasuk dalam pertentangan, yaitu: majas anakronisme, antitesis, kontradiksio, oksimoron, okupasi, paradoks, prolepsis/antisipasi, anifrasis, inuendo, ironi, sarkasme, sinisme.

Dari keempat macam yang disebutkan di atas, saya tidak akan membahas semuanya. Kali ini saya hanya ingin memilah majas yang biasanya muncul dalam soal. Apa sajakah majas-majas tersebut?

1.

Metonimia

: majas yang menggunakan nama ciri atau nama hal (merk,

pengarang dll) yang ditautkan dengan sesuatu penggantinya.

 

contoh

·      Saya lebih suka standart daripada faster. (pengganti nama produk bolpoin)

·      Pak Jokowi terbang dengan Garuda. (pengganti istilah pesawat).

2.

Personifikasi (penginsanan)

: segala perilaku manusia yang diterapkan untuk benda mati maupun

benda hidup selain manusia.

 

contoh

·      Burung bernyanyi membuat suasana menjadi syahdu.

·      Rum

3.

Sinekdoke

: majas petautan yang menunjukkan suatu hal yang satu dipahami

bersama dengan suatu hal yang lain.

 

a)     Sinekdoke Pars Prototo

: majas yang menyebutkan sebagian dengan tujuan keseluruhan.

 

contoh

·      Ibu membeli seekor ayam.

 

b)   Sinekdoke Totem Proparte

: majas yang menyebutkan keseluruhan dengan tujuan sebagian.

 

contoh

·      Indonesia memenangkan turnamen Bulu Tangkis tingkat dunia.

4.

Pleonasme

: majas yang menggunakan kata-kata berlebihan karena sudah masuk

ke dalam kata yang pertama (maknanya)

 

contoh

·      Cintanya seluas samudra sehingga tidak bisa diragukan.

·      Senyumannya semanis gula.

5.

Hiperbola

: gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan.

 

contoh

·      Rubi berteriak hingga terdengar ke seluruh dunia.

6.

Paralelisme

: majas retorik yang menggunakan kesejajaran dalam bentuk atau

makna frasa yang diletakkan berdekatan.

 

a)    Anafora

: majas yang mengulang kata di awal larik atau baris.

 

contoh

·      Senja itu sunyi

Senja adalah kenangan

 

b)   Repetisi

: majas yang mengulang kata di dalam satu larik.

 

contoh

·      Rumah masa kecilku adalah rumah yang terindah.

 

c)    Epifora

:majas yang mengulang kata di akhir

 

contoh

·      Hidup adalah anugerah

Kebahagiaan ini merupakan anugerah

7.

Paradoks

: majas yang mengandung makna berlawanan dengan fakta yang ada.

 

 

·      Bangsa kita miskin di negara yang kaya raya.

8.

Metafora

: majas yang membandingkan sesuatu dengan sesuatuyang lain.

 

contoh

·      Kaulah kandil kemerlap






Daftar pustaka
Nurgiantoro,Burhan.2017.Stilistika.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha.2013.Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. 

Santosa, Puji.1996.Pengetahuan dan Apresiasi Kesusastraan.Flores:Penerbit Nusa Indah.

Sembodo, Edy.2010.Contekan Pintar Sastra Indonesia untuk SMP dan SMA.Jakarta: Penerbit Hikmah.

Mengenal Rima

Kalau teteman menyukai puisi pasti tahu dong apa itu rima?

Menurut KBBI, rima yaitu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Kalau secara singkatnya sih, rima adalah persamaan bunyi. Bunyi yang dimaksud yakni tekanan nada tinggi atau perpanjangan suara.

Rima selain mempunyai fungsi sebagai hiasan bunyi, juga untuk keindahan, penegasan maksud, kelancaran bunyi, membangun bait dan memudahkan pelafalan sajak (Santosa, 1996:62). Bisa dibayangkan ‘kan, betapa pentingnya rima dalam puisi?

Mengenal Rima

Btw, kalau menurut saya rima enggak hanya penting dalam puisi. Sebab penggunaan rima yang tepat pada tiap tulisan (baik dalam prosa) mampu membuat karya tersebut lebih mudah dipahami dan dibaca. 

Tahukah Teteman? Ternyata rima itu enggak hanya ( a a a a); (ab ab) loh! Akan tetapi rima masih dibedakan berdasarkan nama rimanya, yaitu (1) Nama Menurut Tempatnya dalam Larik Secara Umum, (2) Nama Rima Menurut Tempatnya dalam Larik Puisi dan (3) Nama Rima Menurut Tempat dalam Bait. Berikut penjelasan dan contohnya.

Nama Rima Menurut Tempatnya dalam Larik Secara Umum

a. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku kata terakhir (konsonan dan vokal) seluruhnya sama.

1)

Rima sempurna terbuka (diakhiri dengan huruf vokal).

 

Contoh:

 

ber-du- ri

ke-ma-ri

 

ba-ju

tin-ju

2)

Rima sempurna tertutup (diakhiri dengan huruf konsonan).

 

Contoh:

 

tam-bah

re-bah

 

ma-nis

je-nis



b. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku kata terakhir hanya sebagian saja yang sama (sebagian vokal atau konsonan).

1)

Rima tak sempurna terbuka.

 

 

Contoh:

 

 

um-bai

ran-tai

 

lam-pau

su-rau

 

rin-du

ban-tu

 

di-ni

ha-ri

2)

Rima tak sempurna tertutup.

 

 

Contoh:

 

 

den-dam

ba-lam

 

gu-nung

ma-nis


c. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi pada konsonan awal suatu kata.

1)

Rima aliterasi sepasang.

 

 

Contoh:

 

 

bin-tang ba-ru

 

 

gu-nung gi-ri

 

2)

Rima aliterasi berderet.

 

 

Contoh:

 

 

bukan beta bijak berperi

 

 

mukanya merah menahan marah

 


d. Asonansi, yaitu persamaan bunyi vokal dalam suatu kata.

Contoh:

 

 

be-sar

ge-rak

ke-ras

be-sar

ke-la-di

me-ra-pi


e. Rima rangka, yaitu persamaan bunyi konsonan suatu kata.

Contoh:

 

 

mon-dar

man-dir

pon-tang

pan-ting

gi-ling

gu-lung


f. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi sebuah kata pada akhir larik atau kalimat.

Contoh:

uri manis

tembuni manis

manis sampai jari manis



Nama Rima Menurut Tempatnya dalam Larik Puisi

a. Rima depan, jika kata pada permulaan larik sama.

Contoh:

Asal kapas menjadi benang

Asal benang menjadi kain

 

Sudah lepas jangan dikenang

Sudah menjadi orang lain


b. Rima tengah, jika kata di tengah larik suatu puisi sama.

Contoh:

Kalau padi kata padi

Jangan saya tertampi-tampi

Kalau kata jadi

Jangan saya menanti-nanti

c. Rima akhir, jika persamaan bunyi suku kata terletak pada akhir larik.

Contoh:

Jika kamu bersifat murah

Segala manusia datang menyerah

Jika kena penyakit kikir

Sanak saudara lari menyingkir


d. Rima tegak, persamaan bunyi pada akhir larik dengan permulaan baris berikutnya.

Contoh:

Uri manis tembuni manis,

manis sampai ke muka mayang.



Nama Rima Menurut Letaknya dalam Bait

a. Rima rangkai atau rima terus, persamaan bunyi terletak pada akhir larik dalam bait.

Contoh:

 

Ada seekor burung pelatuk

a

Mencari makan di kayu gapuk

a

Tuan umpama ayam pungguk

a

Segan mencakar rajin mematuk

a


b. Rima silang atau rima sengkelan, jika letak rima pada akhir larik berselang-seling.

Contoh:

 

Tuan aduhai mega bergerak

a

Yang meliputi dewangga raya

b

Berhentilah Tuan di atas teratak

a

Anak Langkat musyafir lata

b

c. Rima berpasangan atau rima kembar, jika larik yang berirama berpasang-pasang.

Contoh:

 

Awan datang melayang perlahan

a

Serasa bermimpi serasa berangan

a

Bertambah lama, lupa di diri

b

Bertambah halus, akhirnya seri

b


d. Rima berpeluk atau rima setangkup, jika larik pertama berima dengan larik keempat dan larik kedua berima dengan larik ketiga.

Bersama-sama bunga digubah

a

Menjadi rangkaian halus mewangi

a

Dan pulang kita bersuka hati

b

Di kala surya terbenam merah

b



e. Rima patah, bila salah satu larik tidak mengikuti rima larik lainnya dalam satu bait.

Contoh:

 

Seperti wajah merah membara

a

Dalam bakaran api nyala

a

Biar jiwaku habis terlebur

b

Dalam kobaran nyala raya

a


Bagaimana, sudah bisa dipahami?

Nah, sembari mengulang penjelasan di atas, berikut saya contohkan kembali analisis rima dari lagu Ebit G Ade yang berjudul Untuk Kita Renungkan.

Untuk Kita Renungkan - Ebit G Ade

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

Suci lahir dan di dalam batin

Tengoklah ke dalam sebelum bicara

Singkirkan debu yang masih melekat

Dudu... dudu.. du... ooohoo..

 

Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya

Kita mesti tabah menjalani

Hanya cambuk kecil agar kita sadar

Adalah dia di atas segalanya

Oohhooo...

....

dst.

Kutipan Lirik Lagu dalam Satu Larik

Rima

benar-benar bersih

Rima aliterasi berderet

benar-benar

Rima sempurna tertutup

lahir-batin

Rima asonansi

anugerah-adalah

Rima tak sempurna tertutup

dia-di

Rima aliterasi sepasang

dia- segalanya

Rima tak sempurna terbuka

....

....

...

dst.